Di dalam Ananta-samhita, dewa Siva menjelaskan kepada Parvati mengapa Srimati Radharani menciptakan Mayapur, dan HH Bhakti Purusottama Swami kembali menceritakan cerita ini dalam bukunya yang indah, The Glories & Pastime of Srimati Radharani.
Seperti halnya seekor lebah bermain di dalam sebuah lotus, Krishna sedang menikmati bersama Viraja di dalam hutan kecil Vrindavana yang menyenangkan. Radhika yang memiliki wajah-bulan, mata-kijang mendengar berita ini dari seorang sakhi dan berlari dengan tergesa-gesa untuk mencari Krishna. Melihat bahwa Radha datang, Krishna tiba-tiba menghilang dan Viraja menjadi sungai. Ketika Srimati Radharani tiba di sana Dia tidak dapat menemukan mereka. Terserap di dalam memikirkan Krishna, Radha mulai berpikir bagaimana untuk menarik perhatian Krishna jauh dari Viraja.
Radha mengumpulkan para sakhiNya di antara sungai Ganga dan Yamuna. Dia menciptakan sebuah tempat yang indah, didekorasi dengan tanaman-tanaman merambat dan pepohonan dan dipenuhi dengan lebah-lebah jantan dan betina. Kijang betina dan jantan dengan gembira menikmati begitu mereka berkeliling, dan seluruh wilayah dipenuhi dengan harum bunga melati, mallika, dan bunga malati. Tempat transcendental itu dihiasi dengan hutan-hutan tulasi dan didekorasi dengan berbagai macam belukar. Atas perintah Radha, sungai Ganga dan Yamuna, dengan air dan tepian mereka yang menyenangkan, bertindak seperti sebuah parit untuk melindungi taman. Dewa Asmara sendiri, bersama dengan waktu musim semi, selamanya tinggal di sana, dan burung-burung terus menerus menyanyikan kemujuran nama Krishna.
Radha berpakaian mengenakan kain yang berwarna-warni, kemudian mulai memainkan melodi yang indah pada sebuah seruling dengan maksud untuk menarik perhatian Krishna. Tertarik dengan melodi itu, Krishna muncul di tempat yang mempesona itu. Radha, sang penarik pikiran Krishna, melihat bahwa Krishna telah datang, menahan tanganNya dan mengalami kesenangan yang luarbiasa. Kemudian Krishna, mengerti mood Radha, berbicara dengan suara yang tersedak cinta.
‘Oh Radha yang berwajah menyenangkan, Kau adalah hidupKu. Tidak ada seorangpun yang lebih sayang kepadaKu selain DiriMu. Untuk itu Aku tidak akan meninggalkanMu. BagiKu Kau telah menciptakan tempat yang indah ini. Tinggal bersamaMu, Aku akan merubah tempat ini, mengisinya dengan sakhi yang baru dan belukar-belukar. Para penyembah akan mengagungkan tempat ini sebagai New (Nava) Vrindavana. Karena tempat ini seperti sebuah pulau (dvipa), orang bijak akan memanggilnya Navadvipa. Atas perintahKu, seluruh tempat suci akan berada di sini. Karena Kau telah menciptakan tempat ini untuk kesenanganKu, Aku akan tinggal di sini selamanya. Orang-orang yang datang ke sini dan memuja Kita pasti akan mencapai pelayanan kekal kita dalam mood para sakhi. Oh Radha tersayang, seperti Vrindavana, tempat ini sepenuhnya suci. Jika siapapun datang ke sini sekali saja, dia akan mencapai hasil dari pergi ke seluruh tempat-tempat suci. Dia dengan cepat mencapai pelayanan bhakti, yang memuaskan Kita.’
Dewa Siva menyimpulkan, “Aku telah menjelaskan padamu alasan munculnya Navadvipa. Ketika didengar oleh umat manusia, cerita ini akan menghilangkan segala dosa dan melimpahkan pelayanan bhakti. Siapapun bangun pagi-pagi dan dengan cinta kasih kepada Gaura menceritakan atau mendengar kisah penciptaan Navadvipa secara pasti akan mencapai Gauranga.”
Semoga hutan Gauda, dimana tempat tinggal tertinggi Sri Hari, yang dipenuhi dengan arus gelombang dari lautan cinta transcendental yang indah dan penuh gairah, yang dipenuhi dengan kebahagiaan kegiatan-kegiatan manis Tuhan Radhikaramana, dan yang dengan manis ditemukan oleh Sri Radha, yang dipuja oleh seluruh dunia, bersinar di hatiku.
HAPPY RADHASTAMI!!!
BalasHapus(e
==>)
(e