Śrīmad Bhāgavatam Sloka 1.6.22: Percakapan antara Narada dan Vyasadeva
sakrd yad darśitam rūpam
etat kāmāya te 'nagha
mat-kāmah śanakaih sādhu
sarvān muñcati hrc-chayān
sakrd yad darśitam rūpam
etat kāmāya te 'nagha
mat-kāmah śanakaih sādhu
sarvān muñcati hrc-chayān
"Wahai insan suci, engkau baru sekali saja melihat diri-Ku, dan ini hanyalah untuk meningkatkan keinginanmu untuk sampai kepada-Ku, sebab semakin ingin engkau sampai kepada-Ku, maka engkau akan semakin dibebaskan dari segala keinginan material."
Penjelasan Srila Prabhupada: Makhluk hidup tidak mungkin tidak memiliki keinginan. Ia bukanlah benda mati seperti batu. Ia harus bekerja, berpikir, merasakan, dan berkeinginan. Tetapi apabila ia berpikir, merasakan, dan berkeinginan secara material, ia menjadi terikat, sedangkan sebaliknya jika ia berpikir, merasakan, dan berkeinginan untuk pelayanan kepada Tuhan, maka berangsur ia terbebas dari segala ikatan. Semakin tekun seseorang dalam pelayanan cinta kasih rohani kepada Tuhan, semakin rindu ia akan hal itu. Itulah sifat transendental pelayanan kepada Tuhan.
Pelayanan pada tataran material ada titik jenuhnya, sedangkan pelayanan suci kepada Tuhan tidak memiliki titik jenuh maupun akhir. Seseorang bisa terus meningkatkan kerinduannya untuk pelayanan cinta kasih rohani kepada Tuhan, dan ia tetap tidak akan menemukan titik jenuhnya ataupun titik akhir. Dengan melayani Tuhan secara terus menerus, orang akan dapat merasakan kehadiran Tuhan secara rohani. Karena itu, melihat Tuhan berarti seseorang tekun dalam pelayanan kepada-Nya sebab pelayanan kepada-Nya dan sosok pribadi-Nya adalah identik. Seorang penyembah yang tulus ikhlas hendaknya terus melanjutkan pelayanannya kepada Tuhan dengan tulus. Tuhan akan memberi petunjuk yang benar tentang bagaimana dan di mana pelayanan tersebut harus dilakukan. Tidak ada keinginan material di hati Narada, namun hanya untuk meningkatkan hasratnya yang dalam untuk mencapai Tuhan, beliau disarankan seperti itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar