Kemunculan Sri Krishna
Di dalam tiga bab pertama skanda sepuluh dari Srimad Bhagavatam terdapat uraian mengenai kemunculan Bhagavan Sri Krishna. Kemunculan Sri Krishna juga diuraikan di dalam Hari-vamsa dan juga di dalam Gopala-campu oleh Sri Jiva Goswami. Mendengar lila rohani dari Sri Krishna adalah penuh dengan keberuntungan. Di dalam Bhagavatam (1.2.17) diuraikan:
srnvatam sva-kathah krsnah punya –sravana-kirtanah
hrdy antah stho hy abhadrani vidhunoti suhrt-satam
hrdy antah stho hy abhadrani vidhunoti suhrt-satam
Sri Krishna, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, adalah Paramatma (Roh Utama) di dalam hati setiap makhluk dan Beliau adalah yang memberikan kebaikan bagi penyembah yang jujur, membersihkan keinginan kenikmatan material dari hati penyembah yang sudah mengembangkan kecenderungan untuk mendengarkan ajaran Beliau, yang penuh kesempurnaan tatkala didengar dan diucapkan secara benar.
Mengapa Sri Krishna Muncul?
Bhagavata mengatakan bahwa mendengar lila kahani, uraian kegiatan Bhagavan Sri Krishna yang rohani, adalah penuh keberuntungan. Jika anda mendengar dengan keyakinan dan pemusatan perhatian penuh, maka semua pencemaran material di dalam hati anda akan disucikan. Karena alasan ini Bhagavan Sri Krishna muncul di sini.
Tempat tinggal Sri Krishna yang kekal di dunia rohani dikenal sebagai sac-cid-anandamaya-dhama, suatu dhama yang sanmaya, cinmaya, dan anandamaya – penuh kekekalan, penuh pengetahuan dan penuh kebahagiaan. Beliau selalu sibuk di sana, sepenuhnya terserap di dalam lila rohani, terutama rasa-lila. Mengapa Beliau harus turun ke dunia material ini? Dunia material ini bukan tempat tinggal Beliau. Dunia material ini adalah anti-thesis dari sac-cid-anandamaya dhama rohani Beliau. Dunia material ini adalah asat, acit, dan niranandamaya – dunia material ini adalah bersifat sementara, penuh kebodohan dan penuh penderitaan. Mengapa Sri Krishna harus datang ke mari? Apa urusan yang Beliau harus lakukan di sini?
Beliau datang karena Beliau adalah suhrdam sarva-bhutanam – satu-satunya kawan yang menginginkan kebaikan bagi semua makhluk hidup. Anda sudah melupakan Sri Krishna sejak waktu yang tidak bisa diingat kembali dan sudah berada di bawah cengkraman maya, tetapi Sri Krishna tidak melupakan diri anda. Beliau adalah kawan yang menginginkan kebaikan anda. Beliau selalu berlari di belakang dirimu. Beliau tidak menginggalkan dirimu. Beliau ada di dalam hatimu sebagai paramatma. Beliau juga turun di dalam banyak inkarnasi ke dunia material ini bersama dengan dhama dan kawan-kawan Beliau dan Beliau mempertunjukan kegiatan-kegiatan rohani. Satu tujuan kedatangan Beliau adalah agar lila-kahani Beliau dicatat di dalam buku-buku. Dengan demikian, para penyembah tercinta Beliau, para sadhu, para vaisnava, dan para mahajana akan datang. Mereka akan mengajarkan, menyampaikan dan berbicara mengenai kegiatan-kegiatan ini. Kegiatan Sri Krishna harus didengar, direnungkan, dan dipusatkan dalam pikiran. Dengan demikian kamu akan mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan. Hatimu akan disucikan dan dengan demikian kamu akan mampu memahami kedudukan rohanimu. Sri Krishna adalah tuanmu yang kekal dan kedudukan dasarmu adalah sebagai pelayan-Nya yang kekal. Itulah sebabnya Sri krishna turun ke mari karena kridartha, untuk tujuan menikmati kegiatan lila-Nya dengan penyembah-penyembah tercinta Beliau, untuk mendapatkan lila-rasa Beliau, manisnya lila rohani. Bersamaan dengan itu, Beliau juga memberikan dirimu suatu kesempatan untuk merasakan lila-lila itu. Lebih jauh, Beliau juga datang ke mari untuk sadhu-samraksana, untuk melindungi penyembah-penyembah tercinta Beliau. Inilah tujuan datangnya Sri Krishna ke dunia material ini.
Sumpah Suci Maharaja Nanda
Gopal-campu menguraikan bahwa di dalam sidang Maharaja Nanda ada dua orang penyair yang bernama Snigdha Kantha dan Madhu Kantha yang setiap hari menyanyikan lagu-lagu rohani. Pada suatu hari mereka mulai menyanyikan cerita mengenai bagaimana Maharaja Nanda mendapatkan seorang anak laki-laki. Dnegan tujuan mendapatkan seorang anak laki-laki, Maharaja Nanda melakukan banyak upacara korban suci, tetapi masih tidak mendapatkan anak. Yasomati, istri dari Maharaja Nanda, menjadi sangat bersedih hati. Beliau tidak makan dan selalu duduk, menundukan kepalanya dan menangis mencucurkan air mata. Melihat keadaan istrinya, Maharaja Nanda menjadi sangat bersedih hati dan menasehati dengan berbagai cara sambil mengatakan, “Apapun kehendak nasib, itu yang akan terjadi.” Istri beliau Yasoda-mata berkata, “Suamiku tercinta, aku akan menceritakan apa yang sudah terpikir di dalam hatiku.” Aku sudah melakukan banyak korban-koran suci dan sudah melakukan sumpah-sumpah suci. Tetapi aku belum melakukan dvadasi-parama-vrata.”
Mendengar hal ini, Maharaja Nanda menjadi sangat berbahagia dan berkata, “Ya, baik sekali. Kita belum pernah melakukan vrata ini. Jadi kita harus melakukannya.” Maharaja Nanda memanggil pendeta beliau. Pendeta itu menguraikan segala sesuatunya kepada beliau mengenai tatacara, aturan dan peraturan untuk melakukan dvadasi-vrata ini.
Kunjungan Yogini
Maharaja Nanda dan Yasomati-rani melakukan vrata selama satu tahun. Pada akhir vrata ini Maharaja Nanda bermimpi. Sri Hari muncul dan, karena sangat puas dengannya, berkata, “Keinginanmu segera akan terpenuhi. Di dalam setiap kalpa Aku datang anak laki-lakimu, dan di dalam kalpa ini Aku juga akan datang sebagai anak laki-lakimu. Aku akan mempertunjukan lila masa kanak-kanak-Ku di rumahmu. Setiap hari kamu akan melihat kegiatan-Ku dan kamu akan sangat berbahagia.” Lalu Maharaja Nanda terbangun. Saat itu pagi hari dan burung-burung sedang bernyanyi. Beliau memutuskan untuk mandi di sungai Yamuna bersama dengan istri beliau Yasomati, dan membawa banyak hartanya untuk diberikan sebagai derma. Semua para dewa, muni dan rsi-rsi datang menyamar sebagai peminta-minta untuk menerima derma dari Maharaja Nanda. Maharaja Nanda dan Yasomati menyelesaikan upacara mandi mereka, lalu kemudian memberikan derma. Setiap orang menjadi sangat puas untuk menerima derma dari Maharaja Nanda. Mereka semua berseru dengan keras, “Maharaja Nanda ki jay!” Dan “Yasomati-rani ki jay!” Lalu Maharaja Nanda kembali pulang ke rumah dan mempersembahkan pujaan kepada Bhagavan Visnu. Setelah menyelesaikan keigiatan-kegiatan hariannya, beliau datang ke tempat pertemuan, dan memberikan penghormatan kepada kepribadian-kepribadian yang pantas dipuja seperti guru-gurunya dan para brahmana.
Penyampaian Snigdha Kantha berlanjut: Pada saat itu penjaga pintu datang dan memberitahukan Maharaja Nanda bahwa seorang brahmacarini datang. Mendengar hal ini, beliau berdiri dan menyambutnya, sambil memberikan sebuah tempat duduk yang bagus. Maharaja Nanda mencuci kakinya dan memberikan pemujaan kepadanya. Yasoda-mata mulai menangis di bawah kaki barahmacarini-tapasvi itu. Pertapa itu memangku dan mengusap kepala Yasoda-mata, dan memberkatinya dengan mengatakan, “Ratu-ku yang tercinta, segera seorang anak laki-laki yang manis akan datang dan lahir.” Mendengar hal ini, semua gembala sapi laki-laki dan perempuan berkata, “Nandarani ki jay!” Tatkala saudara laki-laki Maharaja Nanda, Upananda mendengar berita itu, dia menjadi sangat bersukacita dan berkata, “Hutan Gokula ini akan menjadi tempat tirtha-yatra yang suci.” Mendengar ramalan brahmacarini ini, semua penduduk Vrajabhumi menjadi penuh sukacita. Mereka semua datang dan mempersembahkan pranama pada kaki sang yogini, seorang brahmacarini. Mereka membangun sebuah pondok untuknya dan dia tinggal di sana.
Kehamilan Yasoda
Snigdha Kantha berkata, “Saudaraku Madhu Kantha yang tercinta, sekarang ceritakan bagaimana Sri Krishna memasuki rahim dari Yasoda-mata.” Madhu Kantha lalu menceritakan mengenai kebenaran yang rahasia ini:
Selama satu tahun Nanda Maharaja dan istri beliau melakukan dvadasi-vrata. Lalu pada saat malam hari dari krsna-pratipat, hari pertama bulan mati dari bulan Magha, Nanda Maharaja bermimpi. Beliau melihat seorang anak bayi laki-laki dengan warna kebiruan bergerak di angkasa, dan beliau melihat seorang perempuan dengan warna kulit badan keemasan. Kedua Mereka memasuki hati Maharaja Nanda. Lalu Mereka keluar dari hati Maharaja Nanda dan memasuki rahim Yasoda-mata. Seperti itulah Yasoda-mata lalu hamil. Mendengar cerita ini, semua gopa dan gopi menjadi sangat bersuka cita dan berbahagia. Setiap hari mereka melaksanakan festival besar untuk menghormati kehamilan Yasoda. Maharaja Nanda memberikan banyak dana-punya kepada para brahmana dan vaisnava. Banyak orang datang dan pergi ke rumah Nanda Maharaja. Siapa semua orang-orang itu, tidak seorangpun ada yang tahu. Dia antara mereka beberapa para dewi kayangan juga datang. Setelah delapan bulan kehamilannya, seorang tukang ramal menceritakan kepada mereka, “Pada hari ke –delapan dari bulan mati pada bulan Bhadra, Anak ini akan lahir pada tithi yang paling penuh keberuntungan. Tatkala bhadra-krsnastami, hari ke-delapan bulan mati pada bulan Bhadra datang, perawatnya berkata, “Anak ini akan lahir hari ini.” Segera rumah bersalin dipersiapkan dan dihiasi dengan baik. Kalungan bunga digantung di mana-mana. Pintu masuk dibuatkan dengan menggunakan berbagai macam bunga. Perawat yang ahli datang untuk melayani si ibu dan Anak. Di planet surga, para dewa menjadi sangat bersukacita. Dewa Indra menurunkan hujan. Pada hari itu setiap orang tenggelam di dalam lautan kebahagiaan, karena Tuhan Yang Maha Esa segera akan lahir.
Semua gopi bergadang pada malam itu. Tetapi karena pengaruh yogamaya dari Sri Krishna mereka semua tertidur lelap. Pada saat sang Anak lahir semua orang sedang tertidur. Bahkan Yasoda-mata juga tertidur. Tidak ada rasa sakit sama sekali pada saat melahirkan. Tanpa rasa sakit, Yasoda-mata melahirkan Sri Krishna, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Anak itu adalah putra-ratna, seorang anak yang bagaikan permata yang tidak ternilai.
Mathura dan Vrindavana
Tepat pada saat yang sama, tatkala Yasoda-mata melahirkan Sri Krishna di Vrindavana, di Mathura, di dalam penjara Raja Kamsa, Devaki juga melahirkan seorang Anak laki-laki. Hal itu diuraikan di dalam skanda ke-sepuluh Srimad Bhagavatam. Sri Hari muncul di Mathura dalam wujud berlengan empat. Beliau menggunakan mahkota di kepala dan pada empat tangan-Nya, Beliau memegang sankha, cakra, gada, dan padma. Kanaka-kundala-karna, pada kedua telinga Beliau terdapat anting-anting emas, dan cahaya yang terang memancar dari badan Beliau. Meskipun pada saat itu adalah malam yang gelap dan berawan, oleh cahaya yang keluar dari badan Sri Hari segalanya menjadi terang. Dengan melihat Anak yang menakjubkan ini, Devaki bersujud dengan mencakupkan kedua tangannya dan memberikan doa-doa. Vasudeva segera mandi. Bagaimana ia mandi di dalam rumah penjara? Beliau melakukannya melalui meditasi di dalam pikirannya, manasa-snana. Juga, beliau melakukan sebuah festival yang besar untuk kelahiran Sri Hari di dalam meditasinya dan memberikan sumbangan sapi-sapi dalam jumlah yang luar biasa banyak kepada para brahmana dan para vaisnava. Sama seperti Devaki, beliau juga mempersembahkan doa-doa kepada Sri Narayana. Kemudian Sri Narayana berkata kepada Vasudeva, “Bawalah Diri-Ku segera ke Vraja-Gokula dan taruh Diri-Ku di atas pangkuan Yasoda-mata.” Mendengar hal ini Vasudeva sangat berbahagia, Berkat keinginan yang luar biasa dari Sri Hari, mereka yang sedang bertugas menjaga penjara semua jatuh tertidur. Semua pintu-pintu besi yang kuat dan borgolnya terbuka dan Vasudeva bebas meninggalkan penjara itu. Tepat pada waktu yang sama, tatkala Vasudeva meninggalkan penjara Kamsa, Yasoda-mata melahirkan anak kedua, seorang anak perempuan.
Tatkala Vasudeva sampai ke tepi sungai Yamuna, beliau melihat banjir yang sangat besar. Airnya sangat tinggi dan semua daratan kebanjiran. Beliau berpikir “Bagaimana saya bisa menyeberangi sungai Yamuna ini?” Hanya beberapa saat, Vasudeva melihat maha-maya dalam bentuk seekor anjing hutan menyeberangi Yamuna, Vasudeva lalu mengikutinya. Pada akhirnya, beliau sampai di halaman rumah Nanda Maharaja. Di sana beliau menaruh anak laki-lakinya di atas pangkuan Yasoda-mata dan mengambil anak perempuannya.
Lahir di Dua Tempat
Mendengar semua ini, Snigdha Kantha lalu berkata, “Apakah ini? Yasoda-mata melahirkan seorang Anak laki-laki dan seorang anak perempuan, dan Vasudeva mengambil anak perempuannya. Apa yang terjadi terhadap Anak laki-lakinya?”
Madhu Kantha berkata, “Ini adalah suatu peristiwa yang sangat rahasia. Anak perempuan Yasoda-mata adalah saksat-yogamaya. Berkat kekuatan beliau, yogamaya menyembunyikan Anak laki-laki Nanda Maharaja, dan Vasudeva tidak bisa melihat-Nya. Beliau hanya melihat anak perempuannya. Anak laki-aki Nanda Maharaja dan Yasoda-mata adalah svayam-bhagavan, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa Yang Mula-mula – ete camsa-kalah pumsah krsnas tu bhagavan svayam. Nanda-nandana krsna, yasoda nandana krsna adalah svayam bhagavan, dan semua avatara adalah bagian-bagian yang sempurna atau bagian-bagian dari bagian yang sempurna Beliau – amsa dan kala. Dari rahim Devaki lahir Vasudeva yang berlengan empat, Beliau adalah perwujudan prabhava-prakasa dari Sri Krishna. Sri Krishna memiliki dua jenis perbanyakan, prabhava-prakasa dan vaibhava-prakasa. Di dalam kategori sementara dari prabhava muncul inkarnasi Mohini, Hamsa dan Sukla. Di dalam kategori kekal muncul Dhanvantari, Risabha, Vyasa, Dattatreya, Kapila, dan lain-lain. Vaibhava-prakasa adalah sebagian perkasa. Di dalam kategori ini muncul Kurma, Matsya, Nara Narayana Rishi, Varaha, Hayagriva, Prishnigarbha, Baladeva, Yajna, Vibhu, Satyasena, Hari, Vaikuntha, Ajita, Vamana, Sarvabhauma, Rishabha, Vivaksena, Dharmasetu, Sudama, Yogeswara, Brihadbhanu, dan lain-lain.
Tatkala svayam bhagavan Krishna muncul, semua bagian-bagian dan bagian-bagian dari bagian-bagian Beliau, amsa dan kala, semua datang bersama Beliau. Anak laki-laki Vasudeva adalah Vasudeva, wujud Tuhan dengan empat lengan. Vasudeva adalah bagian sempurna dari Sri Krishna. Jadi tatkala Vasudeva menaruh anak laki-lakinya di atas pangkuan Yasoda-mata, Vasudeva lalu masuk ke dalam Krishna yang sudah berbaring di sana. Sama seperti semua sungai mengalir memasuki lautan, begitu juga semua bagian-bagian sempurna dan bagian-bagian dari bagian sempurna Tuhan Yang Maha Esa semua muncul dan masuk ke dalam Tuhan Yang Maha Esa Yang Mula-mula. Dengan pengaruh yogamaya, Vasudeva tidak memahami semua hal ini.
Di dalam Hari-vamsa (2.4.11) ada uraian bagaimana Sri Hari lahir bersama-sama di dua tempat:
garbha kale tv asampurne astame masi te striyau
devaki ca yasoda ca susubate samam tada
Pada bulan ke-delapan kehamilan, yang dianggap sebagai asampurna, belum lengkap, Yasoda dan Devaki bersama-sama melahirkan pada saat yang sama.devaki ca yasoda ca susubate samam tada
[Di dalam penjelasan Srimad Bhagavatam 10.3.47, His Divine Grace A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada menguraikan topik ini: “Srila Visvanatha Chakravarti Thakur membicarakan bahwa Sri Krishna muncul bersamaan sebagai Anak laki-laki Devaki dan Anak laki-laki Yasoda, beserta dengan tenaga rohani Yogamaya. Sebagai anak laki-laki dari Devaki, Beliau pertama-tama muncul sebagai Sri Visnu, dan karena Vausdeva tidak berada di dalam posisi cinta kasih murni kepada Sri Krishna, Vasudeva memuja anaknya sebagai Sri Visnu. Sedangkan, Yasoda menyenangkan Anaknya, Sri Krishna, tanpa memahami kemahakuasaan-Nya. Inilah perbedaan antara Sri Krishna sebagai Anak laki-laki Yasoda dengan Sri Krishna sebagai Anak laki-laki Devaki. Ini dijelaskan oleh Visvanatha Chakravarti atas kekuasan kitab suci Hari-vamsa.”]
Setelah itu, Yasoda melahirkan seorang anak perempuan, Yogamaya. Mahamaya adalah sebagian dari Yogamaya dan beliau juga ada di sana. Vasudeva mengambil Mahamaya ini dan menyerahkannya kepada Kamsa, sementara Yogamaya tinggal bersembunyi di Vrajabhumi. Seperti ini dinyatakan bahwa anak ke-delapan adalah seorang anak perempuan, bukan seorang anak laki-laki. Kamsa tertipu.
Kebahagiaan Yasoda-mata
Madhu Kantha lalu berkata, “Tatkala Yasoda-mata melahirkan Sri Krishna, semua orang tertidur. Setiap orang tidur sepanjang malam. Lalu dipagi hari Sri Hari mulai menangis, “Kwaaa! Kwaaa! Kwaaa!” Setiap orang menjadi terbangun. Yasomati juga terbangun dan melihat anaknya yang manis. Dengan melihat Anak laki-laki yang luar biasa tampan, Ibu Yasoda sepenuhnya tenggelam di dalam lautan kebahagiaan rohani. Beliau tidak bisa berpikir apa yang harus dilakukan. Beliau menangis karena kebahagiaan dan cinta kasih. Melalui payudaranya, air susunya mengalir. Anak yang baru lahir itu ada di pangkuannya dan Ibu Yasoda sangat berbahagia melihat Anaknya. Kata-kata Yasoda-mata tersendat-sendat karena kebahagiaan. Dia tidak bisa berkata apapun, dan hanya meneteskan air mata karena cinta kasih. Karena sampai hari itu dia hanya mampu melihat kepada anak laki-laki orang lain. Hari ini dia melihat Anaknya sendiri. Air mata mengalir melalui kedua matanya dan air susu mengalir dari payudaranya. Sarinya sepenuhnya menjadi basah. Lagi-lagi Yasoda-mata melihat wajah Anaknya yang bagaikan bunga padma, seperti bulan yang menawan. Semua juru rawat, para gopa dan gopi bangun, mendengar suara tangisan Anak laki-laki yang baru lahir itu. Semua orang datang dan berkata, “Anaknya bukan perempuan, Dia adalah laki-laki! Yasoda-mata sudah melahirkan seorang Anak laki-laki!”
Setiap orang sangat berbahagia dan bersukacita. Seakan-akan seluruh Gokula, Vrajabhumi, tenggelam di dalam lautan sukacita. Para gopa dan gopi datang berlari ke halaman rumah Maharaja Nanda untuk melihat Anak laki-laki Ibu Yasoda yang baru lahir. Para dewa menari di planet-planet surga, dengan memukul gendang dan menyanyi, “hari hari hari-bolo! Hari-bolo! Hari-bolo! Hari-bolo!” Ke-empat belas sistem planet menyuarakan suara “hari-bolo.” Di planet-planet surga para deva-nari, istri-istri para dewa, menaburkan bunga-bunga. Para gopa dan gopi menari penuh sukacita. Dengan pelukan satu dengan lainnya di dalam cinta kasih, mereka semuanya tenggelam di dalam lautan kebahagiaan. Nanda Maharaja segera mandi mengikuti upacara Veda. Lalu beliau melakukan jata-karma-samskara upacara penyucian untuk kelahiran anak. Para brahmana datang dan mengucapkan svasti-vacana, pemujaan untuk keberuntungan. Banyak ahli musik datang memainkan berbagai alat-alat musik. Suara drum, gendang, dan alat-alat musik lain bergema di seluruh sistem tiga planet. Tiga sistem planet sepenuhnya dipenuhi dengan kebahagiaan yang luar biasa, maha-ananda. Sebelum ini, Prithivi-devi, Dewi Bumi sangat berseih dan sangat terbebani oleh para asura, raksasa. Sekarang para raksasa akan dibunuh dan Ibu Prithivi akan terbebaskan dari bebannya yang berat. Semua sadhu, vaisnava, dan dvija, brahmana, sangat berbahagia.
Menari di dalam Sukacita
Pada saat Nanda Maharaja datang, semua gopa dan gopi berkata, “Nanda datanglah, datang dan lihat Anak anda yang tampan, taba grhe udaya haiyache kata sasi – seakan-akan bulan yang tidak terhitung jumlahnya sudah muncul di rumah anda. Oh Nanda Maharaja, eteka dibase janma haila saphala, manera anande dekha badana kamala- akhirnya anda sudah mencapai kesempurnaan di dalam kelahiran ini. Bertahun-tahun sudah lewat. Datang dan lihat wajah Anak laki-laki anda yang tampan bagaikan bunga padma.” Berita tersebar ke seluruh Gokula, Vrajabhumi. Semua gembala sapi laki-laki dan gembala sapi perempuan datang berlari ke halaman rumah Nanda Maharaja – nandera mandire gayala aila dhaiya, hate badi kandhe bhara - semua gembala sapi memegang tongkat di tangan dan membawa kandhe bhara, kayu dengankeranjang di ujungnya, dijunjung di atas pundaknya. Sambil berjalan mereka menari dan menari.
Setiap orang mengatakan:
“Oh Nanda, alangkah beruntungnya diri anda. Ah ! Hari ini terjadi lautan sukacita di rumah anda.”
Melihat Anak laki-lakinya yang tampan bagaikan bunga padma, Nanda Maharaja menari penuh sukacita. Di semua penjuru semua anak gembala sapi dan penduduk Gokula bertepuk tangan sambil menari penuh kebahagiaan. Di planet-planet surga para dewa juga menari. Pada planet yang lebih rendah, Patala, para ular juga menari. Di dalam kamar bagian dalam Yasoda-rani juga menari. Siva juga menari, Brahma juga menari, dan Indra juga menari. Setiap orang menari dengan penuh sukacita.
Semua gembala sapi datang membawakan hadiah-hadiah berupa susu-susu asam, kunyit, dan gorocana, sejenis pewarna kuning untuk keberuntungan. Nandarani, istri Nanda Maharaja, sudah mendapatkan semua keberuntungan dan nasib baik, karena pada hari ini dia sudah mendapatkan Nilamani, permata kebiruan Krishna, sebagai Anaknya.
Sri Krishna Janmastami maha-mahotsava ki jay…………………
Sumber: Pelajaran oleh Sri Srimad Gour Govinda Swami Maharaja di Bhubaneswar, Orissa 18 Agustus 1995
Tidak ada komentar:
Posting Komentar