Doa-doa Kunti Devi
Śrīmad Bhāgavatam 1.8.24
visān mahāgneh purusāda-darśanād
asat-sabhāyā vana-vāsa-krcchratah
mrdhe mrdhe 'neka-mahārathāstrato
drauny-astrataś cāsma hare 'bhiraksitāh
visān mahāgneh purusāda-darśanād
asat-sabhāyā vana-vāsa-krcchratah
mrdhe mrdhe 'neka-mahārathāstrato
drauny-astrataś cāsma hare 'bhiraksitāh
"Krishna yang hamba cintai, Engkau telah melindungi kami dari kue berisi racun, dari kebakaran besar, dari pemakan manusia, dan kumpulan orang jahat, dari penderitaan selama masa pengasingan di hutan dan dari perang tempat jendral-jendral besar bertempur. Dan sekarang Engkau menyelamatkan kami dari senjata Asvattama."
Śrīmad Bhāgavatam 1.8.25
vipadah santu tāh śaśvat
tatra tatra jagad-guro
bhavato darśanam yat syād
apunar bhava-darśanam
vipadah santu tāh śaśvat
tatra tatra jagad-guro
bhavato darśanam yat syād
apunar bhava-darśanam
"Hamba ingin agar semua malapetaka itu terulang kembali supaya kami acapkali melihat Engkau, sebab melihat Engkau berarti kami tidak akan melihat lagi kelahiran dan kematian yang terjadi terus menerus."
Penjelasan Srila Prabhupada:
Pada umumnya orang yang berdukacita, orang yang membutuhkan sesuatu, orang cerdas dan orang yang ingin tahu, yang pernah melakukan sejumlah kegiatan saleh memuja, atau mulai memuja Tuhan. Selainnya, orang yang hidup dengan perbuatan buruk, walau bagaimanapun status mereka, tidak dapat mendekati Tuhan karena mereka disesatkan oleh energi ilusif. Karena itu bagi orang saleh, jika suatu petaka terjadi, tidak ada pilihan lain selain berlindung kepada kaki-padma Tuhan. Senantiasa ingat kepada kaki-padma Tuhan berarti mempersiapkan diri mencapai pembebasan dari kelahiran dan kematian. Karena itu, walaupun beberapa kali terjadi ancaman malapetaka, kejadian-kejadian itu disambut dengan senang karena memberi kesempatan kepada mereka untuk ingat kepada Tuhan, yang berarti pembebasan.
Kaki-padma Tuhan diakui sebagai bahtera yang paling sesuai untuk menyeberangi lautan kebodohan. Orang yang sudah berlindung pada kaki-padma Tuhan, mudah mencapai pembebasan, semudah orang yang melompati kubangan jejak kaki anak sapi. Orang tersebut dimaksudkan untuk tinggal di tempat tinggal Tuhan, dan mereka tidak mempunyai urusan dengan tempat dimana ada bahaya di setiap jengkalnya.
Dalam Bhagavad-gita, Tuhan membenarkan bahwa dunia ini adalah tempat berbahaya yang penuh petaka. Orang yang kurang cerdas mempersiapkan rencana-rencana untuk menyesuaikan malapetaka itu tanpa mengetahui bahwa sifat dasar tempat ini memang penuh petaka. Hendaknya orang menjadi maju dalam keinsafan spiritual, sambil menderita segala jenis dukacita yang tidak dapat dihindari, sebab itulah misi kehidupan manusia. Sang roh melampaui segala jenis petaka material, karena itu malapetaka itu disebut palsu belaka. Barangkali orang bermimpi bahwa harimau sedang menelan dirinya, sehingga dia menangis karena petaka itu. Tetapi sebenarnya tidak ada harimau dan tidak ada penderitaan itu; itu hanya soal mimpi saja. Dengan cara yang sama, segala malapetaka hidup dikatakan sebagai mimpi. Kalau seseorang cukup beruntung hingga berhubungan dengan Tuhan melalui pelayanan bhakti, maka itu adalah keuntungan baginya. Hubungan dengan Tuhan melalui salah satu di antara sembilan jenis pelayanan bhakti selalu merupakan langkah maju dalam menempuh jalan kembali kepada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar