Jadi seperti itulah guru, kembali ke cerita. sang guru meminta kepada murid-muridnya…Seseorang berkata “Saya akan menyumbangkan pakaian ini,” yang lain berkata ,”Aku beras” seseorang berkata sesuatu, sesuatu, sesuatu. Ada seorang murid yang miskin, dia tidak memiliki harta. Dia sangat miskin. Jadi ketika ia ditanya, dia menjawab “ Saya tidak dapat mengatakan sesuatu sebelum bertanya kepada ibuku.” “Baiklah, kau tanya ibumu dan katakan padaku besok.” Jadi anak itu menanyakannya,”Ibuku tersayang, semua teman kelasku telah menjanjikan guru untuk menyumbangkan ini, itu, ini, itu. Jadi ketika giliranku. Apa yang harus aku janjikan?” Sang ibu berkata, “Anakku sayang, kita sangat miskin, kita tidak bisa memberikan apapun. Tetapi jika Krishna memberikan…Dia adalah Dina-bandhu, teman bagi si miskin. Jadi jika Krishna memberikan sesuatu kepadamu maka kau bisa menyumbang.” “Oh,dimana Krishna? Apa panggilanNya?” “Sekarang panggilanNya adalah Dinabandhu, teman bagi si miskin.” “Dimanakah Dia berada?” “Saya mengerti Dia ada di hutan.” Jadi dia pergi ke hutan dan memanggil “Saudaraku Dinabandhu, saudaraku Dinabandhu, dimana Kau?” Dia mulai menangis. Jadi Krishna datang. Ketika seorang penyembah begitu ingin sekali bertemu denganNya, Krishna datang. Dia begitu baik hati. Kemudian “Kenapa kau memanggil?” “Ibuku….apakah Kau Dinabandhu?” “Ya”. “Jadi ini keadaan saya, tuan. Apa yang dapat saya janjikan?” Jadi Krishna berkata “Kau dapat berjanji akan menyediakan yogurt, dahi. Kau akan menyediakan dahi.” Jadi anak itu menjadi sangat puas. Dan dia datang ke gurunya bahwa “Saudaraku Dinabandhu, dada, Dia akan menyediakan dahi, atau yogurt, untuk segala kebutuhan anda.” “Oh baiklah, bagus sekali.”
Kemudian pada hari perayaan, anak itu datang ke hutan lagi dan memanggil Dinabandhu dada, dan Dia memberinya sebuah pot kecil berisi dahi, yogurt, pot yang kecil. Oh dia hanya anak kecil. Dia tidak tahu apa-apa. Dia membawanya kehadapan gurunya, “Sekarang inilah sumbangan saya. Saudaraku Dinabandhu telah memberikannya. Jadi anda terimalah.” “Ratusan dan ribuan orang akan memberikan bahan makanan dan dahi atau yogurt sebanyak ini ?” Dia menjadi sangat marah. Gurunya marah, dia tidak memperdulikannya dan pot itupun jatuh, dan yogurtnya juga jatuh. Tetapi setelah beberapa saat. ketika ia datang, ia melihat meskipun yogurtnya telah jatuh, potnya tetap penuh. Dan lagi gurunya menjatuhkannya, dan lagi potnya tetap penuh. Dia menjatuhkannya lagi, lagi pot itu tetap penuh. Kemudian ia baru mengerti bahwa ini adalah sesuatu yang rohani.
Purnasya purnam adaya purnam evavasisyate [Srisopanisad mantra pembukaan]. Kau mengambil semuanya; tetap, semuanya masih sama. Itulah Krishna. Bukan karena anda telah mengambil sesuatu, satu dikurangi satu sama dengan kosong. Tidak. Di dalam dunia rohani, satu dikurang satu sama dengan satu. Dan satu ditambah satu sama dengan satu. Ini disebut advaya-jnana. Tidak ada dualitas. kurang dan tambah, adalah dua hal. Tetapi di dunia rohani, apakah tambah atau kurang, adalah sama. Ini harus dimengerti. Ini disebut Mutlak, advaya-jnana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar