Ucapkan:
Hare Krishna Hare Krishna Krishna Krishna Hare Hare Hare Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare
Jumat, 04 Maret 2011
PERJALANAN WAKTU, 1 HARI DI SURGA = 6 BULAN DI BUMI
Teori relativitas Einstein menyatakan bahwa tidak ada waktu yang absolut, yang ada adalah bahwa masing-masing dari kita di setiap planet dipengaruhi oleh waktu secara unik, tergantung dari lokasi dan kecepatan di mana kita bergerak di dalam alam semesta ini. Hal yang mengejutkan bahwa konsep yang sangat maju dari limu fisika inipun ditemukan di dalam kitab suci Veda. Pemahaman ilmiah orang-orang India ribuan tahun yang lalu mengenai alam semesta ternyata sudah sangat maju.
Di dalam Srimad Bhagavatam (9.3.29-36) terdapat ungkapan cerita mengenai kerja teori relativitas. Yaitu mengenai seorang raja yang bernama Kakudmi dan anak perempuannya yang benama Revati. Tatkala sang raja merencanakan perkawinan anak perempuannya itu, beliau memutuskan untuk bertemu dewa Brahma, agar dengan pengaruh beliau, sang raja yakin seorang suami yang ideal bisa didapatkan. Dewa Brahma adalah dewa yang menduduki kedudukan sebagai pencipta alam semesta ini. Jangka hidup beliau melingkupi jangka umur seluruh alam semesta. Tempat tinggal beliau adalah Brahmaloka atau satyaloka, planet tertinggi di amal semesta.
Raja Kakudmi mengajak anaknya Revati pergi ke Brahmaloka, dimana beliau bertemu dewa Brahma yang saat itu sedang mendengarkan pertunjukan musik oleh para Gandharva dan tidak memiliki waktu untuk berbicara dengannya. Raja Kakudmi menunggu dan pada akhir pertunjukan beliau mendekati dewa Brahma, bersujud dan menyampaikan permohonannya. Setelah dewa Brahma mendengarkan permohonan raja Kakudmi, dewa Brahma tertawa dengan keras dan berkata, "Oh raja, mereka semua yang anda pikir sebagai calon suami bagi putri anda, sudah meninggal lama, lama sekali. 27 catur yuga telah berlalu atau jutaan tahun telah lewat semenjak anda meninggalkan kerajaan anda. Mereka semua sudah meninggal dan dilupakan, begitu juga anak-anak, cucu-cucu beserta keturunan-keturuanan yang lainnya". Ketika sang raja mendengar penjelasan itu, beliau kembali ke kerajaan beliau dan menemukannya sudah kosong dan menemukan keturunan-keturunan beliau sudah lama meninggalkan kerajaan itu karena ancaman yang dilakukan oleh musuh-musuh mereka.
Pada saat Kakudmi masih berada di Brahmaloka, dewa Brahma menasehati agar putrinya diberikan di dalam pernikahan kepada Sri Balarama. Menurut Veda, Sri Balarama adalah perbanyakan (ekspansi) dari Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krishna, yang membantu Beliau di dalam misi-Nya menyucikan alam semesta. Siapapun yang mendengar dan membicarakan tentangNya disucikan.
Setelah sang raja kembali kepada kerajaannya dulu, raja Kakudmi memberika putri beliau yang canti, Revati kepada Sri Balarama di dalam suatu pernikahan. Tetapi karena Revati berasal dari yuga atau zaman sebelumnya, secara fisik tubuhnya lebih tinggi dari Sri Balarama, sehingga Sri Balarama harus menggunakan bajakNya untuk membuat Revati setinggi DiriNya. Dan sang raja sendiri meninggalkan kehidupan duniawi dan pergi ke Badrikasrama di pegunungan Himalaya, untuk memuaskan Nara-Narayana.
Di dalam cerita di atas raja Kakudmi mengalami suatu pengaruh waktu yang sesuai dengan teori relativitas Einstein. Raja Kakudmi mengalami prinsip yang dinyatakan dalam teori relativitas. Pada perjalanannya ke Brahmaloka, waktu mempengaruhi sang raja berbeda dengan rakyat dan kerajaan beliau di bumi, sampai pada lewatnya beberapa generasi dari keturunan beliau.
Jika kita mampu bepergian di dalam waktu sama seperti yang dialami raja Kakudmi, yaitu pergi dari rumah dan tiba-tiba muncul kembali di tempat yang sama tetapi beberapa tahun berikutnya, kita akan melihat segala sesuatu telah berubah, sehingga kita dipaksa melihat kehidupan kita sepenuhnya di dalam perspektif pemahaman yang berbeda. Selama perjalanan waktu yang dilalui, banyak negara sudah muncul dan hancur; seluruh dinasti dan keturunan hidup dan mati; cara hidup, kebanggaan populer datang dan pergi; bencana geologi dan ekologi terjadi berulang-ulang. Menyaksikan perubahan-perubahan ini, secara alamiah kita akan bertanya. " APAKAH YANG ADA DI DALAM KEHIDUPAN INI YANG PANTAS UNTUK DIKEJAR, SESUATU YANG TIDAK LENYAP OLEH WAKTU ???"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar