buletin september 2010
2012 ADALAH AKHIR DUNIA ?
Isu dunia akan kiamat pada 2012 karena akan ditabrak planet Nibiru, yang menghebohkan dunia termasuk Indonesia, sudah dibantah oleh lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA. Cerita ini kemudian digabung dengan cerita bahwa kalender suku Maya akan berakhir pada akhir 2012. Kalender Maya memang sangat panjang dan berakhir 2012. Tapi kalender itu tidak berbeda dengan kalender Masehi yang berakhir 31 Desember dan mulai lagi 1 Januari. Jadi, nantinya kalender Maya berakhir 2012 dan akan dimulai lagi tanggal satunya. Dalam teori itu, juga disebut bahwa posisi bumi, matahari, dan pusat galaksi bima sakti dalam satu garis lurus. Menurut NASA, “Setiap Desember posisi bumi, matahari, berada dalam satu garis lurus dengan pusat galaksi bima sakti, tapi kejadian tahunan itu tak ada dampak apapun.” NASA juga mengatakan “Nibiru dan cerita tentang planet yang mendekat itu bualan internet dan tidak ada dasar fakta yang dapat dipercaya.”
Semua teori kiamat pada 2012 ternyata sudah terbantahkan.
SIKLUS PERUBAHAN JAMAN
Menurut Vedanta, seluruh manisfestasi material mempunyai awal dan akhir. Inilah ciri dari alam material. Seperti halnya badan material kita mempunyai awal dan akhir, perwujudan kosmik ini juga mempunyai awal dan akhir yang berlangsung berulang kali.
Kita memiliki informasi dari kesuasteraan Veda tentang sifat alami dari dunia material. Banyak informasi diberikan tentang siklus penciptaan dan peleburan dunia ini yang berlangsung berulang kali. Seperti halnya setiap tahun di suatu wilayah ada empat musim, siklus perubahan musim ini berlangsung berulang kali. Begitu juga siklus empat jaman yang disebut yuga terjadi berulang-ulang kali.
Ada empat yuga, Satya yuga (jaman keemasan), berlangsung selama 1.728.000 tahun, Treta yuga (jaman perak)berlangsung selama 1.296.000 tahun, Dvapara yuga (jaman perunggu) berlangsung 864.000 tahun dan terakhir Kali yuga (jaman besi) berlangsung selama 432.000 tahun.
Saat ini kita berada di akhir dari siklus perubahan jaman, yaitu Kali yuga. Pada akhir Kali yuga memang akan ada peleburan besar, tetapi Kali yuga baru saja berlangsung. Jaman ini akan berlangsung selama 432.000 tahun, sampai saat ini 5.000 tahun sudah berlalu, dan masih tersisa 427.000 tahun lagi. Tetapi Kali yuga bukanlah akhir segalanya, ibarat berakhirnya musim salju hanya merupakan awal musim semi yang baru, begitu juga berakhirnya Kali yuga merupakan awal dari jaman Satya yuga yang baru.
Berdasarkan keterangan di atas menjadi jelas bahwa dunia ini tidak akan berakhir pada tahun 2012.
TEORI TENTANG PRALAYA ATAU HARI KIAMAT
Pralaya (Sanskrit) artinya adalah berakhir; menyerap kembali alam diakhir jaman; penghancuran atau mati.
Jenis-jenis Pralaya antara lain :
1. Nitya pralaya berarti tidur, arti yang lebih luasnya adalah Mati, terjadinya kematian badan.
2. Laya atau Yuga Pralaya, di akhir Maha Yuga (perputaran 4 yuga), terjadinya banyak sekali kematian (mis perang, gempa dll)
3. Manvantara Pralaya, terjadi di setiap manvantara, sebanyak 14 Manvantara, berupa banjir
besar yang mendahului adanya Manu ‘manusia’
4. Dina (hari) Pralaya atau Naimittik Pralaya, terjadi di akhir kalpa (1 hari penuh Brahma = 1000 Maha yuga), hancurnya semesta, Surga dan Neraka (3 dunia: Bhur, bhuwah, swaha)
5. Mahapralaya, terjadi di akhir Maha Kalpa (100 Kalpa), atau diakhir usia Brahma, dimana 14 Dunia, 5 elemen (tatwa) 3 sifat (triguna) menjadi tak berwujud. Jadi seluruh Brahmanda (telur yang mengembang, semesta dan segala isinya termasuk para dewa) di serap kembali oleh Brahman.
6. Aatyantika Pralaya, ‘tercapainya perjalanan jiwa lepas dari roda samsara’, khusus arti yang ini, maka waktu terjadinya adalah relatif.
Seperti pernyataan Albert Einstein bahwa energi dan zat tidak dapat dihancurkan, melainkan hanya berubah wujud dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Pralaya atau peleburan bukanlah benar-benar sebuah peleburan, tetapi terserapnya energi dan zat ke dalam “mahat-tattva”. Ini artinya energi material menjadi tidak berwujud. Dunia material ini memiliki dua keadaan yaitu terwujud dan tidak terwujud. Dinyatakan oleh Sri Krishna di dalam Bhagavad gita:
avyaktad vyaktayah sarvah
prabhavanty ahar-agame
ratry-agame praliyante
tatraivavyakta-samjnake
“Pada awal satu hari bagi Brahma, semua makhluk hidup diwujudkan dari keadaan tidak terwujud. Sesudah itu, bila malam hari mulai, sekali lagi mereka terlebur ke dalam keadaan tidak terwujud.” (Bhagavad gita 8.18)
Selama masih adanya jagat raya ini, sesuai dengan karma dari para makhluk hidup yang memiliki kesadaran, beberapa bentuk kehidupan akan terwujud dalam periode tertentu dari berbagai kalpa dan beberapa mungkin tak terwujud. Pada akhir dari setiap satu hari Brahma, terjadi peleburan sebagian dari jagat raya ini, yang menimbulkan bencana alam besar yang mana kelompok keseluruhan bentuk kehidupan bisa lenyap.
Pada saat usia Brahma berakhir, yaitu pada akhir setiap 311.040 miliar tahun, terjadilah peleburan total atau keseluruhan. Setelah itu penciptaan dimulai lagi. Jadi, menurut perhitungan kosmologi vedanta, punahnya dinosaurus, yang masih sebuah misteri bagi sains Barat, bukan tak beralasan.
KISAH RSI MARKANDEYA
Disebutkan bahwa Rsi Markandeya dapat hidup selama dua hari bagi Brahma (1 hari Brahma = 4.300.000.000 tahun di bumi). Itu berarti rsi Markandeya dapat hidup ketika peleburan sebagian terjadi.
Rsi Markandeya adalah putra dari Mrikandu, setelah mendapatkan inisiasi Brahmana dari ayahnya, ia memantapkan diri dengan menjalani sumpah hidup membujang seumur hidup. Kemudian ia melakukan pemujaan kepada Sri Hari (Personalitas Tuhan Yang Maha Esa) selama masa hidup enam Manu (Manvantara). Pada Manu ke tujuh dewa Indra mengirim Kamadeva dan teman-temannya untuk mengganggu pertapaan sang rsi. Tetapi sang rsi mampu bertahan dengan kekuatan pertapaannya.
Karena puas dengan pertapaannya Sri Hari muncul dalam bentuk Nara-Narayana dan bertanya tentang karunia yang diinginkan sang rsi, sang rsi menginginkan karunia agar ia dapat melihat energi mengkhayalkan dari Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa.
Suatu hari ketika rsi Markandeya mempersembahkan pemujaan malamnya, air peleburan tiba-tiba membanjiri ketiga dunia (Bhur, Bhuvah, Svah). Dengan kesulitan yang luarbiasa sang rsi terombang-ambing di atas air dalam jangka waktu yang panjang. Sampai ia melihat pohon beringin di depannya, di atas daun pohon itu berbaring seorang anak bayi dengan kilauan cahaya memancar dari tubuh-Nya, begitu sang rsi mendekat ke arah daun, sang rsi tertarik oleh tarikan nafas sang bayi, dan seperti nyamuk masuk kedalam tubuh sang bayi.
Di dalam tubuh sang bayi rsi Markandeya terkagum-kagum melihat seluruh alam semesta ada di dalam tubuh sang bayi, persis seperti sebelum terjadi peleburan. Setelah beberapa saat ia pun terbawa keluar ketika sang bayi mengeluarkan nafas, kemudian setelah mengetahui bahwa sang bayi adalah Sri Hari Sendiri, rsi Markandeya berusaha untuk memelukNya, tetapi tiba-tiba Sri Hari, penguasa segala kekuatan mistik menghilang, begitu juga dengan air peleburan dan rsi Markandeya kembali ke Ashramnya seperti sedia kala.
DI LUAR ALAM SEMESTA MATERIAL
paras tasmat tu bhavo ‘nyo
‘vyakto ‘vyaktat sanatanah
yah sa sarvesu bhutesu
nasyatsu na vinasyati
“Namun ada alam lain yang tidak berwujud, kekal, dan melampaui alam ini yang terwujud dan tidak berwujud. Alam itu bersifat utama dan tidak pernah dibinasakan. Bila seluruh dunia ini dilebur, bagian itu tetap dalam kedudukannya.”
(Bhagavad gita 8.20)
Berdasarkan sloka di atas diketahui bahwa ada alam lain di luar alam semesta material ini, yaitu alam rohani. Kenyataannya dunia material ini bukanlah rumah kita yang sesungguhnya, kita tidak akan dapat berbahagia di sini. Merupakan sifat alami kita untuk berada di alam rohani, kita akan berbahagia di sana. Alam semesta material yang penuh penderitaan
ini akan selalu ada, terus mengalami proses penciptaan dan peleburan yang berulang-ulang kali mengikuti siklusnya. Tetapi orang cerdas yang mulai mengikuti kesadaran Krishna menggunakan kehidupan manusia sepenuhnya dalam bhakti kepada Tuhan, dengan mengucapkan mantra :
hare krishna hare krishna
krishna krishna hare hare
hare rama hare rama
rama rama hare hare
Dengan demikian, dalam kehidupan inipun, mereka pindah ke planet rohani Krishna dan berbahagia untuk selamanya di sana, sebab mereka tidak mengalami kelahiran berulang kali.
Sumber :
• Tempo Interaktif, 14 nov 2009
• www.krishna.com
• Seri Vedanta dan Sains (kehidupan dan asal mula jagat raya), HH Bhaktisvarupa Damodara Swami.
• Bhagavad Gita As It Is, Sri Srimad AC Bhaktivedanta Swami Prabhupada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar