Ucapkan:

Hare Krishna Hare Krishna Krishna Krishna Hare Hare Hare Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare

Jumat, 28 Januari 2011

HANTU, HANTU

Cerita pendek Srila Prabhupada
 Ada sebuah kelompok pertemanan, Jadi semua teman berkonspirasi untuk membuat salah seorang teman menjadi bingung. Mereka bekerjasama agar begitu mereka bertemu temannya itu mereka semua akan menangis “Oh kau adalah hantu, kau adalah hantu! kau adalah hantu!” Jadi semua temannya datang “Oh! Kau sudah mati, kau adalah hantu, kau adalah hantu !” Setelah sepuluh kali seperti itu, ia mulai berpikir, “Apakah saya sudah menjadi hantu?” Lalu ia menjadi bingung, “Apa benar saya telah menjadi hantu, saya telah mati ?” Dia menjadi kebingungan.
Seperti itulah keadaannya sekarang :”Tidak ada manusia, tidak ada manusia.” dan semua orang-orang kurang ajar sekarang memikirkan apakah hal itu benar. Ini adalah kisah Cakra Bhagavan.
Jika anda membuat konspirasi, bahkan orang yang waras akan berpikir tentang dirinya bahwa “Saya telah menjadi hantu.”
Propaganda, inilah penyebab runtuhnya budaya India. Orang-orang Inggris/penjajah dengan mudahnya membuat sebuah propaganda “Apapun yang kau temukan di India, semuanya itu adalah khiasan, fiksi. Sastra/Kitab suci adalah bukan apa-apa. Sekarang kalian belajarlah dari kami orang inggris yang bekerja di India, itu adalah diri anda yang sebenarnya…Sekarang anda menjadi beradab. Kalau tidak anda berada dalam khayalan, dan semua sastra ini, buang saja semuanya. Inilah propaganda. Dengan propaganda kau dapat menunjukan hal-hal yang salah tampak nyata. Hal ini sedang berlangsung. Mereka semua mengetahui bagaimana melakukannya. Mereka ahli karena mereka adalah para penipu. Mereka mengetahui bagaimana melakukannya.

Senin, 17 Januari 2011

ASTRONOM INDONESIA TEMUKAN PLANET BARU

- VIVAnews – Astronom RI Temukan Planet Alien Galaksi Lain
Temuan Planet HIP 13044b memberi gambaran nasib masa depan Bumi dan tata surya.
Jum'at, 19 November 2010, 10:26 WIB
Para astronom telah mengkonfirmasi temuan planet alien (asing) di Galaksi Bima Sakti yang datang dari galaksi lain. Namanya, Planet HIP 13044b yang mengorbit bintang tua, HIP 13044.
Planet mirip Yupiter ini sebenarnya lahir di galaksi lain, namun kemudian ditangkap oleh Bima Sakti sekitar 6 sampai 9 miliar tahun yang lalu. Efek samping dari kanibalisme galaksi membawa sebuah planet yang dulunya jauh kini berada dalam jangkauan para astronom untuk kali pertamanya. Planet ini ditemukan oleh tim astronom dari Max-Planck-Institut fur Astronomie (MPIA), Heidelberg, Jerman. Tim peneliti meneliti pergerakan HIP 13044 menggunakan teleskop di sebuah observatorium di selatan Eropa,  La Silla Observatory di Chile. Yang membuat bangga, astronom asal Indonesia, Johny Setiawan didaulat jadi pemimpin proyeknya

APA MANFAATNYA ?

yasya prabhā prabhavato jagad-aṇḍa-koṭi-
koṭiṣv aśeṣa-vasudhādi vibhūti-bhinnam
tad brahma niṣkalam anantam aśeṣa-bhūtaḿ
govindam ādi-puruṣaḿ tam ahaḿ bhajāmi
(BS.5.40)
 …Sinar yang memancar dari badan yang sepenuhnya rohani dari Personalitas Tuhan Yang Maha Esa, Krishna disebut brahmajyoti, dan di dalam brahmajyoti ada planet-planet yang jumlahnya tidak terhingga. Sama seperti halnya di dalam pancaran sinar matahari ada planet-planet yang jumlahnya tidak terhingga, di dalam pancaran sinar dari badan Krishna ada planet-planet dan alam semesta-alam semesta yang jumlahnya tidak terhingga. Kita memiliki pengetahuan bahwa ada banyak alam semesta, dan di setiap alam semesta ada satu matahari. Dengan demikian ada berjuta-juta dan bermiliar-miliar alam semesta-alam semesta dan berjuta-juta dan bermiliar-miliar matahari, bulan dan planet-planet. Tetapi Krishna berkata, “Jika seseorang berusaha pergi ke salah satu dari planet-planet ini, dia hanya membuang-buang waktunya saja.”

Sekarang seseorang telah pergi ke bulan, tetapi manfaat apa yang akan didapat oleh masyarakat manusia dari hal itu? Jika, setelah mengeluarkan begitu banyak uang, begitu banyak energi dan usaha berpuluh-puluh tahun, seseorang pergi ke bulan dan hanya menyentuhnya, apa manfaat dari hal itu ? Dapatkah seseorang tetap berada di sana dan memanggil temannya untuk datang ? Dan bahkan jika seseorang dapat pergi ke sana dan menetap, apakah keuntungannya ? Selama kita berada di dunia material ini, apakah di planet ini atau di planet yang lain, penderitaan yang sama – kelahiran, kematian, usia tua dan penyakit – akan mengikuti kita. Kita tidak bisa melepaskan diri kita dari penderitaan-penderitaan itu.

Sumber dari buku : Jalan yang mudah ke planet yang lain

Minggu, 16 Januari 2011

GANDHARI, DURYODHANA, KRISHNA

Cerita pendek Srila Prabhupada
 Dikisahkan Gandhari, ibu dari Duryodhana, dia adalah seorang wanita suci yang agung. Karena suaminya buta, ia membuat dirinya menjadi wanita buta dengan menutup kedua matanya. Tetapi ia memiliki suatu kekuatan. Wanita suci, siapapun yang mengikuti prinsip-prinsip yang mengatur, ia akan memiliki suatu kekuatan, spiritual ataupun material. Dia akan mendapatkan kekuatan. Seorang brahmacari akan mendapatkan kekuatannya jika ia mengikuti brahmacarya. Semua orang, jika kita mengikuti aturan dan peraturan yang sudah ditetapkan, secara otomatis anda akan menjadi kuat.
Jadi Gandhari memiliki suatu kekuatan. Anak tertuanya, Duryodhana, dinasehati untuk menemui ibunya dengan telanjang bulat. Ibunya menasehati, “Anakku sayang, besok pagi ketika kau datang untuk mempersembahkan sembah sujudmu padaku, datanglah dengan telanjang bulat. Aku akan melihatmu dan kau akan menjadi kuat seperti baja.” Jadi ia pergi dengan telanjang bulat dan Krishna melihat. Jadi Dia bertanya padanya, “Mau pergi kemana kau ?” “Aku ingin pergi melihat ibuku.” “Bagaimana mungkin? Kau pergi dengan telanjang bulat? Setidaknya kau memakai suatu langota. Ini tidak baik.” Jadi dia menerima perintah Krishna dan menutupi bagian pribadinya dengan sebuah langota.
 Dan ketika Gandhari melihat, dia melihat bahwa anaknya tidak sepenuhnya telanjang bulat, jadi ia menyesalinya, “O anakku sayang, aku memintamu untuk datang ke hadapanku dengan telanjang bulat. Kenapa kau menggunakan ini…?” “Tidak, Krishna yang menyarankan.” Kemudian Gandhari mulai tersenyum, bahwa “ Usahaku gagal.” Jadi Krishna mengetahuinya, bagian yang tertutupi, itu tidak berubah menjadi baja. Bagian yang lainnya berubah menjadi baja karena dilihat oleh Gandhari. Jadi dalam perkelahian Krishna memberikan petunjuk kepada Bhima bahwa “ Kau serang di sini. Bagian itu tidak menjadi baja.” Meskipun ini melanggar prinsip aturan yang ditetapkan dengan menyerang lawan dibawah pinggang, Krishna menganjurkan bahwa “Kecuali kau melanggar aturan itu, kau takkan mampu membunuhnya.” Jadi Bhima memukulnya dibawah pinggang, dan ia tidak mati, tetapi pinggangnya hancur. Oleh karena itu dikatakan vrkodaraviddha-gadabhimarsa. Kemudian ia mati.

Jumat, 14 Januari 2011

KRISHNA YANG LUAR BIASA


Tanpa mengerti seluk-beluk tentang Sri Krishna, Personalitas Tuhan Yang Maha Esa, dan tanpa mengetahui berbagai keistimewaan spiritual Krishna yang luar biasa, anak-anak gembala sapi dan pria gembala sapi yang lugu di Vrindavana mulai memperbincangkan kegiatan-kegiatan Sri Krishna yang sangat luar biasa, yang melampaui kegiatan-kegiatan semua manusia.
Salah seorang di antara mereka berkata, "Teman-teman, bila kita mengingat kegiatan-kegiatan-Nya yang menakjubkan, bagaimana mungkin seorang anak yang luar biasa seperti itu datang dan hidup bersama kita di Vrindavana ? Ini benar-benar tidak mungkin. Bayangkan ! Saat ini Dia hanya berusia tujuh tahun ! Bagaimana mungkin Dia mengangkat Bukit Govardhana hanya dengan satu tangan dan menyangganya persis seperti raja gajah memegang setangkai bunga padma dengan belalainya ? Mengangkat setangkai bunga padma merupakan hal yang sepele bagi seekor gajah, dan begitu pula Krishna mengangkat Bukit Govardhana dengan sangat mudah.
 Ketika Dia masih bayi dan bahkan belum dapat membuka mata dengan benar, Dia telah membunuh Putana, seorang raksasi sakti. Pada saat Dia menghisap susunya, Dia juga menghisap nyawa raksasi tersebut. Krishna membunuh Putana persis sang waktu yang kekal membunuh makhluk hidup seiring berjalannya waktu. Ketika Dia baru berusia tiga bulan, Dia sedang tidur di bawah sebuah kereta dorong. Karena merasa lapar dan ingin menyusu pada ibu-Nya, Dia mulai menangis dan mulai menendang-nendangkan kaki-Nya ke atas. Akibat tendangan kaki kecil-Nya, kereta dorong itu langsung ambruk, hancur berantakan berkeping-keping.
 Ketika Dia baru berusia satu tahun, Dia diculik oleh raksasa Trinavarta yang menjadi siluman angin puyuh, dan walaupun Dia di bawa ke angkasa dan membumbung tinggi di langit, Dia bergelayutan di leher raksasa itu dan menekannya hingga jatuh dan langsung tewas.
 Suatu hari, karena mencuri mentega ibu-Nya mengikat Dia pada sebuah lesung kayu, dan anak itu menyeret lesung tersebut menuju sepasang pohon yang dikenal dengan nama yamala-arjuna dan menyebabkan kedua pohon itu tumbang. Suatu kali, saat Dia asyik mengembalakan anak-anak sapi di huta bersama kakak-Nya, Balarama, seorang raksasa yang bernama Bakasura muncul dengan wujud bangau raksasa, dan Krishna langsung membelah paruh burung itu menjadi dua.
 Ketika raksasa yang bernama Vatsasura menyelinap di tengah anak-anak sapi yang dijaga oleh Krishna dengan niat jahat untuk menghabisi Krishna, Krishna langsung mengetahuikehadiran raksasa tersebut, lalu membunuhnya dan melemparkannya ke sebatang pohon. Ketika Krishna bersama kakak-Nya, Balarama, masuk ke tengah hutan Talavana, raksasa yang bernama Dhenukasura, dalam wujud seekor keledai raksasa, menyerang Mereka dan langsung dibunuh oleh Balarama, dengan menangkap kaki-kaki belakang raksasa itu dan melemparnya ke sebatang pohon palem. Walaupun raksasa Dhenukasura dibantu oleh teman-temannya, yang juga berwujud keledai raksasa, semuanya tewas, dan hutan Talavana pun terbuka bagi para binatang dan penduduk Vrindavana untuk dimanfaatkan. Ketika Pralambasura masuk di tengah teman-teman gembala-Nya, Krishna-lah yang membuat dia dibunuh oleh Balarama. Sesudah itu Krishna menyelamatkan teman-teman dan sapi-sapi-Nya dari sebuah kebakaran hutan yang dahsyat, dan Dia menghukum ular Kaliya yang berada di dalam danau di wilayah sungai Yamuna dan memaksa Kaliya pergi dari wilayah sungai Yamuna; dengan cara demikian Dia membuat air sungai Yamuna tidak beracun lagi."
Salah seorang lagi teman Maharaja Nanda berkata, "Nanda yang aku cintai, kami tidak tahu mengapa kami begitu terpikat kepada putramu, Krishna. Kami ingin melupakan Dia, namun hal itu tidaklah mungkin. Mengapa kami begitu menyayangi Dia secara alami ? Bayangkan, betapa luar biasanya hal tersebut ! Di satu pihak Dia hanyalah seorang anak kecil berusia tujuh tahun, dan dipihak lain sebuah bukit besar seperti Govardhana, diangkat-Nya dengan begitu mudah ! Wahai Maharaja Nanda, sekarang kami dalam kerguan yang sangat besar - putramu pastilah salah satu dari para dewa. Dia sama sekali bukan anak biasa. Bisa jadi Dia adalah Personalitas Tuhan Yang Maha Esa Sendiri."
 Setelah mendengar segala sanjungan dari para pria gembala sapi Vrindavana itu, Raja Nanda berkata, "Teman-temanku tercinta, sebagai jawaban untuk kalian semua, aku hanya dapat mengemukakan pernyataan Garga Muni sehingga keraguan kalian akan hilang. Ketika beliau datang untuk menyelenggarakan upacara pemberian nama, beliau mengatakan bahwa anak ini telah muncul dalam berbagai zaman dalam berbagai warna kulit dan pada saat ini Dia muncul di Vrindavana dengan warna kulit kehitaman, yang dikenal sebagai Krishna. Sebelum itu, warna kemunculan-Nya adalah putih, kemudian merah, kemudian kuning.
Begitu juga beliau mengatakan bahwa anak ini pernah menjadi putra Vasudeva, dan semua orang yang mengenal kelahiran Dia sebelumnya memberi Dia nama Vasudeva. Sebenarnya, beliau juga mengatakan bahwa putraku memiliki berbagai nama, sesuai dengan sifat-sifat dan kegiatan-kegiatan-Nya. Gargacarya meyakinkan aku bahwa anak ini akan sangat bertuah bagi keluargaku dan bahwa Dia akan dapat memberikan kebahagiaan rohani kepada semua gembala sapi dan sapi-sapi di Vrindavana. Wlaupun kita akan menghadapi berbagai kesulitan, berkat keagungan anak ini, kita akan terbebas dari kesulitan-kesulitan itu dengan sangat mudah. Beliau juga mengatakan bahwa sebelumnya anak ini telah menyelamatkan dunia dari kekacauan, dan Dia menyelamatkan semua orang yang jujur dari penjahat-penjahat yang tidak jujur. Beliau juga mengatakan bahwa orang mujur manapun yang menjadi sayang kepada anak ini, Krishna, maka dia tidak akan tertaklukan oleh musuh. Secara keseluruhan, Dia persis seperti Sri Visnu, yang selalu berada di pihak para dewa, dan karena itu mereka tak pernah terkalahkan oleh para raksasa. Kemudian Gargacarya menyimpulkan bahwa anakku akan tumbuh persis seperti Visnu dengan ketampanan rohani, kecakapan rohani, kegiatan rohani, pengaruh dan kemewahan rohani, sehingga kita janganlah terlalu heran dengan kegiatan-Nya yang luar biasa ini. Setelah memberitahu tentang hal ini kepadaku, Gargacarya pulang, dan sejak itu kita terus melihat berbagai kegiatan luar biasa anak ini. Menurut pandangan Gargacarya, aku pikir bahwa Dia pastilah Narayana Sendiri, atau mungkin bagian paripurna Narayana."
 Ketika semua pria gembala sapi mendengar pernyataan Gargacarya lewat Maharaja Nanda dengan penuh perhatian, mereka bisa lebih memahami kegiatan luar biasa Krishna dan menjadi sangat gembira dan puas.
Mereka mulai memuji Maharaja Nanda, karena dengan mendapat keterangan darinya maka keraguan mereka tentang Krishna menjadi hilang, Mereka berkata, "Semoga Krishna, yang begitu baik, tampan dan penuh belas kasih, melindungi kita. Ketika Indra yang sedang marah mengirimkan hujan deras, disertai bongkahan-bongkahan es dan angin kencang, Krishna langsung kasihan kepada kita beserta keluarga kita, sapi-sapi kita dan harta benda berharga kita, dengan cara mengangkat Bukit Govardhana, sepeti anak kecil mengangkat setangkai jamur. Dia menyelamatkan kita dengan cara yang sangat luar biasa. Semoga Dia terus memandang kita dan sapi-sapi kita dengan penuh kasih sayang. Semoga kita hidup tenteram di bawah perlindungan Krishna yang luar biasa.
Demikianlah berakhir penjelasan Bhaktivedanta mengenai Bab Duapuluh Enam dari KRSNA, yang berjudul, "Krishna yang luar biasa."

sumber : buku KRSNA Volume 2, karya Sri Srimad AC Bhaktivedanta Swami Prabhupada

Rabu, 12 Januari 2011

16.000 ISTRI

Cerita pendek Srila Prabhupada
Ketika Narada datang untuk melihat, ia berkata“Krishna telah menikah dengan 16.000 istri. Bagaimana Dia memperlakukan mereka, aku ingin melihatNya” Jadi ketika ia datang ke sini, ia melihat di 16.000 istana, Krishna bertindak dengan cara yang berbeda-beda. Di satu tempat Krishna sedang berbicara dengan istriNya. Di tempat lain Krishna sedang bermain dengan anakNya. Di tempat lain lagi Krishna sedang mengadakan upacara pernikahan untuk putra dan putriNya. Begitu banyak, 16.000 cara Krishna bertindak. Itulah Krishna. Krishna, meskipun Ia bermain seperti layaknya anak kecil biasa. Tetapi ketika ibu Yasoda ingin melihat mulutNya terbuka, untuk mengetahui apakah Krishna sudah memakan tanah, kotoran, Krishna menunjukan seluruh alam semesta ada di dalam mulutNya. Jadi inilah Krishna. Meskipun Ia bermain seperti anak kecil biasa, manusia biasa, tetapi ketika ada kebutuhan, Krishna menunjukan sifat KetuhananNya.

Seperti halnya Arjuna, Krishna sedang mengemudikan keretanya, tetapi ketika Arjuna ingin melihat wujud Universal Krishna, dengan segera Krishna menunjukannya. Ribuan dan jutaan kepala dan senjata. Inilah krishna. Jadi na yasya kascit. Meskipun Krishna tidak memiliki musuh. Krishna tidak memiliki teman. Krishna sepenuhnya bebas. Krishna tidak bergantung pada musuh. Tetapi Dia bertindak seperti itu untuk keuntungan mereka yang sebutannya saja teman atau musuh. Dia adalah Krishna… Itulah sifat mutlak Krishna. Ketika Krishna memilih sebagai musuh atau teman, hasilnya adalah sama. Untuk itulah Krishna adalah absolut.

Senin, 10 Januari 2011

KATA-KATA GEORGE HARRISON TENTANG SRI KRISHNA


Semua orang sedang mencari KRISHNA.
Beberapa orang tidak menyadarinya, namun memang mereka sedang mencari KRISHNA.
KRISHNA adalah TUHAN, sumber segala yang ada, Penyebab segala yang ada pada masa kini, dahulu atau yang akan pernah ada. 
Karena TUHAN tanpa batas, maka DIA memiliki banyak Nama.
Allah-Buddha-Jehovah-Rama SEMUANYA adalah KRISHNA, semuanya SATU.
Tuhan tidaklah abstrak; Dia memiliki aspek impersonal dan personal pada kepribadian-Nya, yang memiliki sifat TERTINGGI, KEKAL,BAHAGIA, dan penuh PENGETAHUAN. Seperti halnya setetes air memiliki sifat yang sama dengan lautan air, begitu juga kesadaran kita memiliki sifat-sifat kesadaran TUHAN....tapi disebabkan oleh penyamaan dan keterikatan kita terhadap energi material (badan jasmani, kesenangan indera, harta benda material, ego, dsb), KESADARAN SPIRITUAL kita yang sejati telah tercemar, dan menjadi seperti sebuah cermin kotor yang tidak dapat menampilkan sebuah gambar yang jelas.
Dengan banyaknya penjelmaan yang telah kita jalani, hubungan kita dengan yang SEMENTARA telah bertumbuh. Badan yang tak kekal ini, yang merupakan sebuah kantong tulang belulang dan daging, keliru kita kira diri sejati kita, dan kita telah menganggap keadaan yang sementara ini sebagai segala-galanya.
Sepanjang zaman, ORANG-ORANG SUCI tetap ada sebagai bukti hidup, bahwa keadaan KESADARAN TUHAN yang kekal ini dapat dibangkitkan kembali dalam semua Roh. Tiap-tiap roh memiliki potensi Ketuhanan.
Krishna bersabda di dalam Bhagavad Gita :"Karena mantap dalam Sang Diri, bebas dari segala pencemaran duniawi, yogi tersebut mencapai tingkat kebahagiaan kesempurnaan yang tertinggi dalam hubungan dengan Kesadaran Tertinggi." (VI,28)
YOGA (metode yang ilmiah untuk keinsafan TUHAN (DIRI)) adalah proses dengan mana kita menyucikan kesadaran kita, menghentikan pencemaran lebih lanjut, dan sampai pada keadaan Kesempurnaan, penuh PENGETAHUAN, penuh KEBAHAGIAAN.
Jikalau ada satu Tuhan, saya ingin melihat Dia. Tiada gunanya memercayai sesuatu tanpa bukti, dan Kesadaran Krishna serta meditasi adalah metode-metode dimana Anda dapat benar-benar mendapatkan persepsi tentang TUHAN. Anda dapat benar-benar melihat Tuhan, dan mendengarkan Dia, bermain dengan Dia. Hal ini mungkin terdengar gila, tapi Dia benar-benar ada, benar-benar bersama anda.
Ada banyak Jalan Yoga - Raja, Jnana, Hatha, Kriya, Karma, Bhakti - yang semuanya diterima dengan baik oleh para AHLI dari masing-masing metode tersebut.
SWAMI BHAKTIVEDANTA, seperti arti gelarnya, adalah seorang Yogi BHAKTI yang mengikuti jalan BHAKTI. Dengan melayani TUHAN melalui setiap pemikiran, kata, dan PERBUATAN, dan dengan mengucapkan Nama-Nama Suci-NYA, maka pecinta-Nya mengembangkan kesadaran akan Tuhan dengan cepat. Dengan mengucapkan
Hare Krishna Hare Krishna
Krishna Krishna Hare Hare
Hare Rama Hare Rama
Rama Rama Hare Hare
Orang pasti sampai pada Kesadaran KRISHNA (pembuktian rasa puding dialami saat kita memakannya !)
Saya berharap agar Anda memetik manfaat dari buku ini, KRSNA, dan masuk ke dalam pemahamannya. Saya juga berharap Anda membuat janji untuk bertemu Tuhan Anda sekarang, melalui cara pembebasan diri yaitu YOGA (PENYATUAN) dan BERILAH SEBUAH KESEMPATAN BAGI KEDAMAIAN.
All you need is Love (KRISHNA)  HARIBOL.
George Harrison 31/3/70
(terdapat di dalam buku KRSNA)

Dr .Kodok, Ph.D

Cerita pendek Srila Prabhupada

Sekarang kita ingatkan pada perumpamaan Dr. Kodok, Ph.D, seorang sarjana terkenal yang hidup di dalam sumur. Suatu hari teman kodoknya turun untuk melihat sang Doktor dan memberitahukannya bahwa ada suatu tempat yang bernama Samudera Atlantik. Mendengar tentang Samudera ini, Dr Kodok bertanya,
Dr.Kodok    : “Katakan padaku, seberapa besarkah tempat itu dibandingkan dengan sumur ini ? Apakah sama besarnya ataukah dua kali lebih besar ?
Teman    : “Tidak, Sangat jauh lebih besar,”
Dr.Kodok    : “Oh, jauh lebih besar ?, Katakan padaku, apakah itu lima kali lebih besar, sepuluh kali lebih besar ?”
Teman    : “Oh, tidak, itu sangat jauh lebih luas.”
Dr.Kodok    : “Lebih luas ? Bagaimana mungkin ? Mungkin seratus atau seribu lebih besar ? Bagaimana bisa sebesar itu ?”
Dengan cara ini Dr. Kodok terus berspekulasi tentang lebar dari Samudera Atlantik, tetapi ini menjadi jelas bahwa ia tak akan pernah mengerti luasnya karena hal ini benar-benar di luar pengalamannya. Membandingkan sesuatu yang tidak kita ketahui dengan hal yang kita ketahui adalah sesuatu yang alami, tetapi sebuah pemikiran yang sempit bahwa hal yang tidak diketahui dapat disamakan dengan hal yang diketahui.
Jadi dari Bhagavad-gita dan kesusastraan Veda lainnya kita dapat mengerti bahwa di setiap planet dan di setiap atmosphere terdapat makhluk hidup. Semua makhluk hidup ini tidak terbatas jumlahnya, jenis spesies yang beragam saja ada lebih dari 8.000.000. Makhluk yang tidak terbatas ini dipelihara oleh makhluk tunggal, Krishna atau Tuhan. Dinyatakan di dalam Srimad Bhagavatam bahwa ada perbedaan yang umum antara Roh Yang Utama dan roh individu: sang roh memelihara dirinya di dalam tubuhnya sendiri, tetapi Roh Yang Utama memelihara roh-roh di dalam badan-badan yang tidak terbatas di seluruh alam semesta. Sangatlah tidak logis dan bertentangan mengalaminya dengan pernyataan bahwa hidup hanya ada di satu bagian alam semesta saja dan tidak di bagian lainnya.

Kamis, 06 Januari 2011

SANKIRTAN BOOK DI PURA RAWAMANGUN 2008

 Sananda das, Abhiram das, Susangata dasi, Svarani dasi

 Sananda das sedang menjelaskan isi buku

 Ram Gopal das preaching duty
 Ketumala das

 Ketumala das dan Visvarupa

 Seorang anggota Brimob tertarik pada gambar alam semesta
 Ketumala das menjelaskan tentang Krishna

Siang malam para pejuang Sankirtan 2008, berjuang menggaungkan Brhad Mrdanga, tidak kenal lelah menyebarkan buku-buku Srila Prabhupada, mengajak semua orang untuk mengucapkan nama suci Krishna

KUATNYA IKATAN KELUARGA

Prahlāda mengintruksikan teman iblis sekolahnya
Śrīmad Bhāgavatam 7.6.11-13

katham priyāyā anukampitāyāh
sańgam rahasyam rucirāmś ca mantrān
suhrtsu tat-sneha-sitah śiśūnām
kalāksarānām anurakta-cittah
putrān smarams tā duhitrr hrdayyā
bhrātrn svasrr vā pitarau ca dīnau
grhān manojñoru-paricchadāmś ca
vrttīś ca kulyāh paśu-bhrtya-vargān
tyajeta kośas-krd ivehamānah
karmāni lobhād avitrpta-kāmah
aupasthya-jaihvam bahu-manyamānah
katham virajyeta duranta-mohah

"Bagaimana bisa seseorang yang sangat disayangi keluarganya, yang dari dalam lubuk hatinya selalu terisi oleh gambaran mereka ? Terutama sang istri yang selalu sangat baik dan perhatian dan selalu memuaskan suaminya di suatu tempat yang sunyi. Siapakah yang mampu melepaskan pergaulan seorang istri yang penuh kasih sayang seperti itu ? Anak kecil berbicara dengan bahasa yang terpatah-patah, sangat menyenangkan untuk didengar, dan ayahnya yang penuh kasih sayang selalu memikirkan kata-kata manisnya. Bagaimana seseorang dapat melepaskan pergaulan mereka ? Orang tua seseorang, anak laki-laki dan anak perempuan seseorang juga sangat disayangi. Anak perempuan khususnya sangat disayangi ayahnya, dan ketika anak itu ada di rumah suaminya, anak itu selalu ada di pikiran ayahnya. Siapa yang dapat melepaskan pergaulan seperti itu ? Di samping itu dalam urusan rumah tangga ada begitu banyak barang-barang yang menghiasi perabotan (furniture) rumah tangga, juga ada binatang dan pelayan. Siapa yang dapat melepaskan kenyamanan seperti itu ? Orang berumah tangga yang terikat bagaikan ulat sutera, menggulung kepompong yang akan menjadi penjara, tidak mampu untuk keluar. Hanya demi kepuasan dua indera penting  -kemaluan dan lidah- Seseorang menjadi terikat oleh keadaan-keadaan material. Bagaimana seseorang dapat melepaskan diri ? "


Śrīmad Bhāgavatam 7.9.45

yan maithunādi-grhamedhi-sukham hi tuccham
kandūyanena karayor iva duhkha-duhkham
trpyanti neha krpanā bahu-duhkha-bhājah
kandūtivan manasijam visaheta dhīrah

" Kehidupan sex dibandingkan dengan menggaruk kedua tangan untuk menghilangkan gatal. Grhamedi, atau yang namanya saja grhasta (orang berumahtangga) yang tidak memiliki pengetahuan spiritual, berpikir bahwa rasa gatal ini adalah batasan tertinggi dari kebahagiaan, meskipun sebenarnya itu adalah sebuah sumber penderitaan. Para Krpana, orang-orang bodoh yang merupakan kebalikan dari para brahmana, tidak pernah dipuaskan oleh kenikmatan indera yang berulang-ulang. Mereka yang merupakan dhira, bagaimanapun juga mereka yang sangat sabar / tenang dan yang sangat toleransi terhadap rasa gatal ini, tidak menjadi subjek dari penderitaan orang-orang bodoh dan kurang ajar."

Bhagavad-gītā As It Is 2.59

visayā vinivartante
nirāhārasya dehinah
rasa-varjam raso 'py asya
param drstvā nivartate
 
" Barangkali kepuasan indera-indera sang roh yang berada dalam badan dibatasi, walaupun keinginan terhadap obyek-obyek indera tetap ada. Tetapi bila ia menghentikan kesibukan seperti itu dengan mengalami rasa yang lebih tinggi, kesadarannya menjadi mantap."

Srila Rupa Goswami, Padyavali 11

kasayan na ca bhajanadi-niyanam no va vane vasato
vyakhyanad athava muni-vrata-bharac cittodbhavah ksiyate
kintu sphita-kalinda-saila-tanaya-tiresu vikridato
govindasya padaravinda-bhajanarambhasya lesad api

"Bukan dengan memakai kain saffron, bukan dengan membatasi makanan dan kegiatan indera lainnya, bukan dengan hidup di hutan, dan bukan dengan menjalani sumpah untuk diam, tetapi dengan hanya sedikit saja permulaan pelayanan bhakti kepada kaki padma Tuhan Govinda, yang menikmati kegiatanNya di tepi Yamuna yang luas, maka Kamadev, nafsu birahi, dihentikan."

Rabu, 05 Januari 2011

JANGAN HIDUP, JANGAN MATI

Cerita pendek Srila Prabhupada


Ada cerita yang sangat menarik tentang orang suci yang memberikan karunia kepada berbagai jenis orang yang berbeda. Jadi dia pertama-tama melihat seorang anak laki-laki, ia adalah seorang pangeran, anak seorang raja. Jadi dia memberinya karunia, raja-putra “pangeran ku tercinta,” ciram jiva, “kau hiduplah selamanya.” Kemudian dia melihat seorang brahmacari, seorang murid dari guru kerohanian, ia berkata, ma jiva muni-putraka : “Oh kau adalah seorang murid dari orang suci. Kau jangan hidup. Kau matilah segera.” Raja-putra ciram jiva.  “Oh, pangeran, anak seorang raja, kau hiduplah selamanya; dan kau seorang brahmacari, muni-putra, anak dari orang suci, kau matilah segera.”  Kemudian ada seorang suci yang lain, ia mengatakan kepadanya…ia memberikan karunia kepada orang suci itu, jiva va mara va sadhoh. Sadhoh artinya orang suci, sadhu. “Temanku orang suci, kau dapat hidup dan mati sesukamu.” Dan ada seorang tukang jagal. Dia mengatakan untuk tukang jagal itu, ma jiva ma mara iti : “Kau sebaiknya jangan hidup ataupun mati.” 

Jadi apa arti dari empat jenis karunia ini ? Artinya adalah ia memberikan karunia kepada putra raja, pangeran kerajaan, untuk hidup selamanya karena apapun kenikmatan yang ia miliki, itu hanya untuk hidup saat ini saja. Kehidupan selanjutnya sangatlah buruk baginya, kehidupan selanjutnya. Seperti pada umumnya di negara maju seperti America dan negara eropa lainnya, mereka sangat kaya secara material, mereka tidak mengkhawatirkan sesuatu. Mereka melakukan apapun yang mereka suka, karena mereka menjadi sangat sombong dengan kekayaan material mereka. Tetapi mereka tidak peduli apa yang akan terjadi pada mereka dikehidupan selanjutnya, kau lihat. Untuk itu semakin lama mereka hidup, itu baik untuk mereka. Setelah mereka mati, mereka akan pergi ke wilayah paling gelap di neraka. Oleh karena itu sang pangeran, anak raja, dikaruniai, “Kau hiduplah selamanya,” dan sejauh untuk brahmacari, brahmacari atau anak dari seorang muni, ia melakukan penebusan dosa, pertapaan, puasa, kehidupan yang sangat tidak nyaman. Jadi dia diberikan karunia bahwa “Kau matilah segera.” Karena dengan kegiatan salehnya itu ia telah mengangkat dirinya sangat tinggi jadi disaat ia mati, ia pergi ke Vaikuntha, kerajaan Tuhan. Untuk itulah, makin cepat ia mati itu lebih baik. Jadi muni-putra, ma jiva muni putraka. Untuk orang suci, sadhu, ia berkata jiva va mara va. Untuk orang suci, “apakah kau hidup atau mati itu adalah hal yang sama. Karena kau melayani Krishna di kehidupan ini, dan disaat kau mati, kau akan melayani Krishna secara langsung. Jadi ini adalah hal yang sama.” Dan sejauh untuk tukang jagal yang mengkhawatirkan itu, ia berkata, ma jiva ma mara : “ kau jangan mati jangan hidup.” “jangan hidup” berarti  “kau hidup didalam keadaan yang sangat malang, membunuh setiap hari. Kehidupan yang buruk. Kehidupanmu sangat buruk, dan jika kau mati, kau akan pergi ke wilayah paling gelap di dalam neraka. Jadi baik hidup atau mati, itu sangat mengerikan untukmu. Jadi kau jangan hidup, jangan mati.” Jadi itulah karunia untuk si tukang jagal, “Jangan hidup, jangan mati.” Keahidupannya sudah mengerikan, dan setelah kematian juga sangat mengerikan. Tetapi sayangnya, kita semua melakukan pembunuhan dengan tidak mengerti keinsafan diri, apa itu sang diri, “siapakah saya.” Untuk itulah Vedanta-sutra mengatakan, “berusahalah mengerti dirimu.” Athato brahma jijnasa. Kehidupan manusia ini untuk mencari pengertian, bertanya, tentang Brahman. Kita semua adalah Brahman. Karena kita adalah bagian percikan dari Brahman Tertinggi, untuk itulah kita semua Brahman. Jadi jika kita tidak bertanya apa itu Brahman, maka itu adalah bunuh diri.
 

Sabtu, 01 Januari 2011

APA SPESIALNYA MAHA MANTRA HARE KRISHNA?


Buletin Januari 2011 


Hare Krishna Hare Krishna
Krishna Krishna Hare Hare
Hare Rama Hare Rama
Rama Rama Hare Hare

    Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar tentang mantra Hare Krishna, tetapi apa yang membuat mantra ini begitu spesial ? Mengapa kita berusaha meluangkan waktu untuk dapat mengucapkannya ? Dan apa keuntungannya bagi kita semua ?

HAL YANG BAIK DI ZAMAN YANG BURUK

    Zaman Kali yang sedang berlangsung saat ini sama sekali tidak cocok untuk keinsafan spiritual seperti saat Satya-yuga, Treta-yuga maupun Dvapara-yuga, yaitu zaman emas, zaman perak dan zaman tembaga. Orang yang hidup pada Satya-yuga dengan usia harapan hidup mencapai 100.000 tahun mampu menjalankan meditasi dalam waktu lama untuk keinsafan spiritualnya. Selama Treta-yuga, ketika usia harapan hidup manusia mencapai 10.000 tahun, keinsafan spiritual bisa dicapai melalui penyelenggaraan korban suci besar. Pada saat Dvapara-yuga, ketika usia harapan hidup adalah 1.000 tahun, keinsafan spiritual dicapai dengan cara pemujaan Tuhan. Tetapi pada Kali-yuga, ketika usia harapan hidup paling lama hanya 100 tahun dan itu pun ditambah dengan berbagai kesulitan, proses keinsafan spiritual yang dianjurkan adalah mendengar dan memuji nama suci, kemasyhuran dan kegiatan Tuhan.
    Pada zaman Kali, seluruh atmosfer dipenuhi oleh ketidak- berimanan. Orang tidak lagi tertarik kepada nilai-nilai rohani. Kini kepuasan indera merupakan standar peradaban, tetapi Srimad Bhagavatam menjelaskan satu sifat baik di zaman yang buruk ini;
kaler dosa-nidhe rajann
asti hy eko mahan gunah
kirtanad eva krsnasya
mukta-sangah param vrajet

“Wahai rajaku, meskipun Kali-yuga adalah lautan dosa, masih ada satu sifat baik di zaman ini, yaitu: Hanya dengan mengucapkan nama suci Krishna, seseorang dapat bebas dari ikatan material dan naik ke kerajaan rohani.” (Bhag.12.3.51).

MAHA MANTRA HARE KRISHNA

    Di dalam kesusastraan Veda ada dua mantra yang secara khusus direkomendasikan.  Yang pertama adalah omkara atau mantra om, dan yang satu lagi adalah Hare Krishna Hare Krishna Krishna Krishna Hare Hare Hare Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare atau maha mantra. Dijelaskan bahwa dua mantra ini dapat membebaskan seseorang menuju alam rohani di luar keberadaan material. Omkara (pranava) dianggap sebagai inkarnasi Kepribadian Tuhan dalam bentuk suara dan itu tidak berbeda dengan Tuhan Sendiri.
    Biasanya siapapun yang mengucapkan mantra-mantra Veda akan mengucapkan om, karena om disertakan sebagai bija atau biji mantra pada awal sebagian besar mantra. Tetapi jika seseorang tidak diinisiasi dalam sistem kebrahmanaan, dia akan kesulitan untuk memahami kedalaman arti dari omkara dan tidak akan mendapat manfaat dari pengucapannya. Untuk itulah tidak dianjurkan bagi masyarakat luas untuk mengucapkan omkara di jaman Kali-yuga dengan harapan mendapat kesempurnaan rohani, karena mereka biasanya tidak berkualifikasi atau tidak mampu mengucapkannya dengan maksud yang benar.
    Mantra yang dianjurkan untuk diucapkan di jaman ini yang mudah dan langsung terhubung dengan Tuhan karena terdapat nama suci Tuhan adalah maha-mantra, Hare Krishna Hare Krishna Krishna Krishna Hare Hare Hare Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare.

    Perkumpulan kesadaran Krishna (ISKCON) yang didirikan oleh HDG Sri Srimad AC Bhaktivedanta Swami Prabhupada, menyebarkan keterangan mulia kepada segenap masyarakat manusia; yaitu, hanya dengan mengucapkan mantra Hare Krishna orang dapat menjadi sempurna dalam hidup ini dan pulang, kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krishna.

    Maha mantra Hare Krishna bukanlah milik suatu kelompok spiritual tertentu, maha mantra ini disebutkan di dalam kesusastraan Veda (Kalisantarana Upanisad) sebagai berikut :


Hari om. Dvaparante narado brahma-namjagama katham bhagavan gam paryatankalim samtareyam iti. Sa ovaca brahma sadhu prsto’smi sarva-sruti-rahasyam gopyam taccrhnuyena kali-samsaramtarisyasi. Bhagavata adipurusasya narayanasya namoccarana-matrena nirdhuta kalir-bhavati. Naradah punah papraccha tannama kim iti. Sahovaca hiranyagarbhah, hare krsna hare krsna krsna krsna hare hare hare rama hare rama rama rama hare hare. Iti sodasakam namnam kali-kalmasanasanam. Natah parataropayah sarva vedesu drstaye.

    “ Hari om. Pada jaman Dvapara yuga, maharsi Narada datang menghadap dewa Brahma dan bertanya, “wahai Bhagavan, guruku yang mulia, dengan berkeliling dunia ini, bagaimana caranya agar hamba mampu melepaskan diri dari pengaruh buruk jaman Kali yuga ?” Dewa Brahma kemudian menjawab “ Pertanyaanmu adalah pertanyaan yang sangat baik sekali,seluruh isi dari Sruti sastra (Rg Veda, Yajur Veda, Sama Veda, Atharva Veda, dan lain-lain) tersimpan secara rahasia dan rohani, maka dengarkanlah ini dengan baik, dengan mana engkau akan dapat menyeberangi lautan kesengsaraan pada jaman Kali yuga berupa kelahiran dan kematian berulang kali. Hanya dengan mengucapkan nama-nama suci Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Narayana, engkau akan dapat menghancurkan pengaruh buruk jaman Kali” Maharsi Narada kembali bertanya sebagai berikut : “Nama suci manakah yang anda maksudkan itu ?” Selanjutnya dewa Brahma menjawab : Hare Krishna Hare Krishna Krishna Krishna Hare Hare Hare Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare. Keenambelas nama suci Tuhan Yang Maha Esa ini dapat menghancurkan pengaruh buruk jaman Kali. Sama sekali tidak ada cara lain yang lebih ampuh dalam kesusastraan Veda selain mantra ini.”

ARTI DARI NAMA “KRISHNA”

    Nama Krishna berarti maha menarik, berdasarkan etimologi kata ‘Krs’ berarti bentuk Tuhan Yang Maha Menarik, ‘na’ berarti kenikmatan rohani. Jika kata kerja ‘Krs’ ditambahkan imbuhan ‘na’ menjadi Krsna (dibaca: Krishna) yang mengindikasikan Kebenaran Mutlak.
    jika kita menganalisa dari kitab nirukti, berdasarkan akar katanya ‘Krsna’ berarti Dia yang menghentikan kelahiran dan kematian yang berulang-ulang. Nama Krishna yang berarti maha menarik hanya dapat diberikan kepada Tuhan. Ini bukan berarti Tuhan Maha Menarik hanya untuk agama Hindu saja, atau Tuhan Maha Menarik untuk agama Islam atau Kristen. Tidak, jika Tuhan untuk semua, maka  Tuhan Maha Menarik untuk semua juga. Tuhan tidak memiliki nama, tetapi berdasarkan sifatNya kita yang memberiNya nama, Jika seseorang sangat rupawan kita memanggilnya tampan, jika seseorang sangat pandai kita memanggilnya bijaksana, jadi nama diberikan berdasarkan sifat seseorang. Karena Tuhan adalah Yang Maha Menarik, maka nama Krishna hanya dapat diberikan kepadaNya saja.

    Kata ‘Rama’ berarti kebahagiaan rohani. Kata ‘Hare’ berasal dari kata ‘Hara’ menunjukan energi Tuhan, berubah vokatipnya menjadi ’Hare’ yang berarti energi kebahagiaan tertinggi Tuhan, yang membantu kita mencapaiNya.
    Pencerahan rohani dapat dimungkinkan  atas karunia energi rohani Tuhan. Pengucapan mantra Hare Krishna pertama-tama ditujukan kepada energi rohani Tuhan, Hare. Energi rohani itu bekerja ketika makhluk hidup berserah diri sepenuhnya dan menerima posisinya sebagai pelayan kekal Tuhan. Jika seseorang menempatkan dirinya pada apa yang diinginkan Tuhan, maka itu disebut sevonmukha. Pada saat itu energi rohani secara bertahap mengungkapkan Tuhan padanya.
    Hara juga berarti energi dalam Krishna atau Srimati Radharani. Ketika kita mengucapkan maha mantra sebenarnya kita menunjukan Tuhan dan energiNya Hara. Hara adalah energi dalam Krishna yaitu Srimati Radharani. Untuk itulah para Vaisnava memuja Radha-Krishna.

KEKUATAN NAMA KRISHNA

    Tidak ada perbedaan antara nama, bentuk, sifat, dan kegiatan Krishna. Jika kita mengatakan ‘Krishna’ itu artinya kita berhubungan langsung dengan Tuhan Sendiri. Harus diingat bahwa nama, bentuk, sifat, dan kegiatan Krishna bukan suatu yang berasal dari unsur material. Brahma Samhita 5.1, menyebutkan Sac-cid-ananda vigraha. Vigraha berarti bentuk, Tuhan memiliki bentuk. Seperti apa bentuknya ? Sac-cid-ananda, berasal dari unsur-unsur rohani. Di sini unsur-unsur badan yang saya miliki yang anda miliki, berasal dari unsur material yaitu, tanah, air, api, udara, ether, pikiran, kecerdasan, dan ego.   
    Tetapi unsur-unsur badan Krishna adalah sac-cid-ananda, sac berarti kekekalan, cid berarti pengetahuan, dan ananda berarti kebahagiaan. Jadi Tuhan memiliki bentuk yang rohani sepenuhnya.
    Nama-nama Tuhan memiliki kekuatannya sendiri, seribu nama Visnu setara dengan satu nama Rama, dan tiga nama Rama setara dengan satu nama Krishna. Di dalam Padma Purana, Uttara Khanda dewa Siva menjelaskan kepada istrinya Durga, “Saya mengucapkan nama suci Rama, Rama, Rama, dengan demikian saya menikmati keindahan suara ini. Nama suci Ramachandra ini setara dengan seribu nama-nama Visnu.”
    Di dalam Brahmanda Purana, Laghu - Bhagavatamrta (1.354), oleh Rupa Goswami, “untuk setiap tiga kali seseorang mengucapkan nama suci Rama, ia dapat memperoleh hasil yang sama hanya dengan mengucapkan sekali nama Krishna.”
    Di jaman ini tidak ada gunanya melakukan meditasi, korban suci, pemujaan di tempat sembahyang, hanya dengan mengucapkan nama suci Krishna, Hare Krishna Hare Krishna Krishna Krishna Hare Hare Hare Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare, seseorang dapat menjadi sempurna dalam keinsafan diri. (Visnu Purana 6.2.17).
apannah samsrtim ghoram
yan-nama vivaso grnam
tatah sadyo vimucyate
yad bibheti svayam bhayam

“Makhluk hidup yang terjerat dalam jaring kelahiran dan kematian yang rumit langsung dapat dibebaskan bahkan hanya dengan mengucapkan nama suci Krishna secara tidak sadar sekalipun, yang mana kepribadian rasa takut pun takut pada nama suci Krishna.” (Srimad Bhagavatam 1.1.14)
    Jadi jangan ragu lagi, ucapkanlah maha mantra Hare Krishna dan berbahagialah.

Sumber :
•    www.stephen-knapp.com
•    Sri Namāmrta, The Nectar of The Holy Name, AC Bhaktivedanta Swami Prabhupada