Ucapkan:

Hare Krishna Hare Krishna Krishna Krishna Hare Hare Hare Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare

Sabtu, 09 April 2011

DHARMA YANG SEJATI

Buletin bulan April 2011
APAKAH ARTI DHARMA YANG SEBENARNYA?
    Kata Dharma terkadang diterjemahkan sebagai agama, tetapi itu bukanlah arti yang tepat. Dharma sebenarnya berarti sesuatu yang tidak dapat dihilangkan, yang tidak dapat dipisahkan dari diri seseorang. Ada nitya-dharma dan anitya-dharma, dharma yang kekal dan dharma sementara. Setiap vastu, benda, memiliki sifat kekalnya atau dharma. Itulah nitya-dharma, hal ini tidak dapat dipisahkan dari vastu (benda). Srila Prabhupada memberikan sebuah contoh: rasa hangat dari api adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari api. Untuk itulah rasa hangat adalah nitya atau dharma kekal dari api.


    Contoh lainnya adalah air. Sifat cair adalah dharma kekal dari air. Terkadang jika ada suhu dingin yang membeku maka air akan berubah menjadi sebongkah es beku. Tetapi itu bukanlah dharma yang sebenarnya. Dharma yang kekal dari air adalah sifat cair. Ketika temperatur meningkat lagi, es itu akan mencair. Es adalah sementara, anitya-dharma.

    Badan juga memiliki dharma-nya sendiri, pikiran memiliki dharma-nya sendiri, dan sang roh memiliki dharma-nya sendiri. Pemuasan indria-indria adalah dharma dari badan material. Dharma bagi pikiran adalah sankalpa dan vikalpa, menerima sesuatu dan menolak sesuatu. Berpikir, merasakan, dan menginginkan adalah dharma  bagi pikiran. Badan adalah sebuah vastu. Pikiran adalah sebuah vastu. Setiap vastu memiliki nitya-dharma-nya sendiri. Anda adalah sang roh, atman. Anda bukanlah badan maupun pikiran.

DHARMA BAGI SANG ROH

     Di dalam bab delapan belas, ayat enam puluh enam, Krishna telah memberikan perintahNya yang menyimpulkan, yang paling rahasia di dalam Bhagavad-gita: sarva-dharman parityajya mam ekam saranam vraja. Tinggalkanlah segala jenis dharma dan hanya menyerahkan diri kepada-Ku. Itulah dharma dari sang roh, atma-dharma, ini bukanlah dharma dari badan atau dharma dari pikiran. Anda adalah roh, dan dharma kekal anda adalah sebagai pelayan Sri Krishna, krishna-dasa. Jika anda tidak menjadi pelayan Krishna maka anda akan dipaksa untuk menjadi pelayan maya. Anda menjadi maya-dasa, bukan krishna-dasa. Anda tidak berserah diri kepada Krishna, Anda tidak sibuk di dalam pelayanan cinta kasih rohani kepada Krishna. Anda berusaha menikmati. Anda meniru Krishna. Krishna adalah satu-satunya purusa, satu-satunya laki-laki, satu-satunya penikmat. Anda berusaha untuk meniru-Nya dan menikmati. Untuk itulah anda berada di dalam jeratan maya. Tetapi nitya-dharma anda sebagai roh adalah menjadi pelayan kekal Krishna. Mahaprabhu berkata, jivera svarupa haya krsnera nitya-dasa. Sebagai jiva, svarupa anda, kedudukan dasar anda adalah sebagai pelayan kekal Krishna [Cc. Madhya 20.108].
     Ini adalah parama-dharma, bhagavata-dharma, dharma kekal dari sang roh. Ini bukanlah Hindu dharma atau Muslim dharma, atau dharma bagi orang-orang kulit hitam atau dharma bagi orang-orang kulit putih. Ini bukanlah dharma orang-orang Australia, dharma orang-orang Amerika, dharma orang-orang Jepang, dharma orang-orang Cina, atau dharma orang-orang India. Tidak. Dharma hanya satu. Dharma adalah untuk menjadi pelayan Krishna dan sepenuhnya berserah diri pada kaki padmaNya. Itulah satu-satunya dharma. Anda mungkin orang Australia, orang Afrika, Cina, Jepang, atau India, apapun, tetapi anda semua adalah roh.

DIBERIKAN OLEH TUHAN

    Hanya ada satu dharma. Krishna berkata, tinggalkanlah segala jenis dharma, hanya berserah diri kepada-Ku. dharmam tu saksad bhagavat-pranitam. Dharma yang sejati diberikan oleh Personalitas Tuhan Yang Maha Esa [Bhag. 6.3.19]. Ini dikenal sebagai parama - dharma, dharma tertinggi, atma-dharma, dharma dari sang diri, dan jaiva-dharma, dharma dari sang jiva (roh). Inilah nitya-dharma, dharma kekal, dan ini dikenal sebagai vaisnava dharma atau bhagavata dharma. Ini telah diberikan oleh Bhagavan, bhagavata-prapta. Inilah satu-satunya dharma.
    Sad-dharma artinya kedudukan kekal. Kedudukan kekal sang jiva adalah untuk menjadi sibuk di dalam pelayanan cinta kasih rohani kepada Tuhan. Tujuan dari filosofi Sankya milik Kapila-deva adalah untuk memperkenalkan pelayanan cinta kasih rohani yang murni tanpa tercampur. Untuk itulah ia dijuluki sebagai sosok paling penting di antara mereka yang mengetahui kedudukan rohani dari makhluk hidup. Dia mengetahui karena,

dharmam tu saksad bhagavat pranitam
na vai vidur rsayo napi devah
na siddha-mukhya asura manusyah
kuto nu vidyadhara-caranadhayah

“Prinsip-prinsip keagamaan yang sejati dibuat oleh Personalitas Tuhan Yang Maha Esa. Meskipun sepenuhnya berada di dalam sifat kebaikan, bahkan resi-resi agung yang tinggal di planet-planet paling tinggi tidak dapat mengetahui dengan sebenarnya prinsip-prinsip keagamaan yang sejati, begitu juga dengan para dewa, atau para pemimpin di Siddhaloka, apalagi para Asura, manusia biasa, Vidyadhara, dan Carana.” [Bhag.6.3.19]
    Hanya Tuhan yang dapat memberikan dharma. Sri Krishna berkata dalam Bhagavad-gita, dharma - samsthapanarthaya sambhavami yuge yuge. Di setiap zaman Aku hadir di sini untuk menegakkan prinsip - prinsip dharma ..[Bg. 4.8]. Hal ini dikenal dengan bhagavata-dharma, jaiva-dharma atau atma-dharma, dharma dari sang roh. Inilah dharma universal untuk semua orang. Semua adalah roh. Jika dharma-tattva ini dimengerti maka tidak akan ada pertengkaran. Mengapa harus ada pertengkaran pada persoalan dharma? Umat Muslim bertengkar dengan umat Hindu, umat Kristen bertengkar dengan Islam, dengan umat Yahudi, Budha. Mengapa mereka saling bertengkar? Karena mereka tidak mengetahui dharma-tattva

NEGARA SEKULER


     Karena para pemimpin politik di masyarakat tidak mengetahui dharma-tattva, mereka berkata, negara kami adalah sebuah negara sekuler. Artinya semua dharma tidak apa-apa. Apapun yang dikatakan seseorang meskipun tidak masuk akal, itu juga tidak apa-apa. Orang-orang tidak mengetahui apa itu dharma yang sebenarnya, untuk itulah pertengkaran terjadi atas nama dharma. Jika anda berusaha membicarakannya, mereka berkata tidak, tidak, tidak negara kami adalah negara sekuler. Anda tidak bisa berbicara tentang Hindu dharma. Tetapi, kami tidak berbicara tentang Hindu dharma. Kami membicarakan tentang dharma yang kekal, nitya-dharma, dharma sang roh, atma-dharma. Anda mungkin orang Australia, Amerika, Cina, Jepang, hitam atau putih. Ini bukan dharma untuk kelompok atau masyarakat tertentu. Ini dharma untuk sang roh, dharma kekal. Ini adalah sad-dharma, dharma universal, untuk semua orang. Mereka tidak tahu hal ini, untuk itulah mereka melarangnya.
    Dharma yang sebenarnya adalah, sad-dharma, dharma sang roh, menjadi pelayan Krishna, untuk memberikan pelayanan cinta kasih rohani kepada Krishna. Bhagavan (Tuhan) datang ke sini untuk menegakkan dharma tersebut: dharma-samsthapanarthaya sambhavami yuge yuge. Aku datang di setiap zaman ketika ada ketidak berimanan muncul dan dharma yang sebenarnya akan hilang…[Bg. 4.8]. Bhagavan hadir untuk menegakkan dharma.
dharma-mūlam hi bhagavān
sarva-vedamayo harih
smrtam ca tad-vidām rājan
yena cātmā prasīdati
“ Personalitas Tuhan Yang Maha Esa, adalah intisari dari semua pengetahuan Veda, sumber semua dharma, dan ingatan para otoritas agung. O Raja Yudhisthira, prinsip keagamaan ini harus dimengerti sebagai fakta.  Dasar dari prinsip-prinsip keagamaan ini, semua menjadi dipuaskan, termasuk pikiran seseorang, roh, dan bahkan badan seseorang.” [Bhag. 7.11.7]

TERLARANG

    JIka masyarakat dapat mengerti apa itu dharma yang sejati, dharma kekal, maka tidak akan ada perselisihan pada masalah ini. Setiap orang akan merasa puas. Tetapi mereka tidak berusaha untuk mengerti persoalan ini. Untuk itulah pertengkaran terjadi atas nama dharma. Terkadang para pengajar kesadaran Krishna secara ilmiah menghadapi kesulitan ini ketika mereka berbicara di beberapa institusi pendidikan. Kepala sekolahnya akan berkata, tidak,tidak,tidak. Anda tidak dapat berbicara tentang dharma di sini. Kami menemukan bahwa di sana ada umat Muslim, Hindu, Kristen, Budha, Yahudi, dan begitu banyak dharma lainnya hadir. Tetapi kepala sekolah akan berkata tidak, tidak, ini adalah negara sekuler. Anda tiak bisa berbicara. Kami dilarang. Mereka tidak mengetahui apa itu dharma yang sejati.


    Srila Bhaktisiddhanta Saraswati Goswami telah memberikan sebuah analogi. Anda bepergian di sebuah gurun dimana tidak ada air sama sekali. Anda melihat fatamorgana yang terlihat seperti air dan anda berlari mengerjarnya dan tertipu. Jadi anda menyimpulkan bahwa tidak ada yang namanya air. Atau, melihat seekor kunang - kunang memancarkan sedikit cahaya, anda menangkapnya. Kemudian anda menemukan, oh, cahaya ini tidak memiliki kemampuan untuk membakar. Jadi anda membuat kesimpulan bahwa cahaya tidak memiliki kemampuan membakar. Anda hanya melihat fatamorgana dan seekor kunang-kunang. Anda telah tertipu. Anda tidak berusaha untuk mengerti apa itu dharma-tattva yang sejati dan anda tidak ingin mendengar dari seseorang yang mengetahui dharma-tattva. Anda tidak tertarik pada sad-dharma, dharma dari sang roh, bhagavata-dharma, yang diberikan Tuhan, yang merupakan dharma universal untuk semua orang. Prinsip keagamaan tertinggi adalah mengucapkan nama suci Tuhan:
etevan eva loke’smin
pumsam dharmah parah smrtah
bhakti-yogo bhagavati
tan-nama-grahanadibhih
“Pelayanan cinta bhakti, dimulai dengan pengucapan nama suci Tuhan, adalah prinsip keagamaan tertinggi untuk makhluk hidup di dalam masyarakat manusia.” [Bhag.6.3.22]
hare krishna hare krishna
krishna krishna hare hare
hare rama hare rama
rama rama hare hare
    Jika anda mengucapkan nama suci Krishna, anda akan mengembangkan cinta kasih rohani kepada kaki padma  Sri Krishna. Inilah paramadharma. Dharma tertinggi, ini adalah nitya-dharma, sad-dharma, dharma kekal untuk semua jiva.

sumber :
•     Sri Srimad Gour Govinda Swami, Sri Krishna Kathamrita Bindu, issue no.21, 25 januari 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar