Ucapkan:

Hare Krishna Hare Krishna Krishna Krishna Hare Hare Hare Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare

Jumat, 14 Januari 2011

KRISHNA YANG LUAR BIASA


Tanpa mengerti seluk-beluk tentang Sri Krishna, Personalitas Tuhan Yang Maha Esa, dan tanpa mengetahui berbagai keistimewaan spiritual Krishna yang luar biasa, anak-anak gembala sapi dan pria gembala sapi yang lugu di Vrindavana mulai memperbincangkan kegiatan-kegiatan Sri Krishna yang sangat luar biasa, yang melampaui kegiatan-kegiatan semua manusia.
Salah seorang di antara mereka berkata, "Teman-teman, bila kita mengingat kegiatan-kegiatan-Nya yang menakjubkan, bagaimana mungkin seorang anak yang luar biasa seperti itu datang dan hidup bersama kita di Vrindavana ? Ini benar-benar tidak mungkin. Bayangkan ! Saat ini Dia hanya berusia tujuh tahun ! Bagaimana mungkin Dia mengangkat Bukit Govardhana hanya dengan satu tangan dan menyangganya persis seperti raja gajah memegang setangkai bunga padma dengan belalainya ? Mengangkat setangkai bunga padma merupakan hal yang sepele bagi seekor gajah, dan begitu pula Krishna mengangkat Bukit Govardhana dengan sangat mudah.
 Ketika Dia masih bayi dan bahkan belum dapat membuka mata dengan benar, Dia telah membunuh Putana, seorang raksasi sakti. Pada saat Dia menghisap susunya, Dia juga menghisap nyawa raksasi tersebut. Krishna membunuh Putana persis sang waktu yang kekal membunuh makhluk hidup seiring berjalannya waktu. Ketika Dia baru berusia tiga bulan, Dia sedang tidur di bawah sebuah kereta dorong. Karena merasa lapar dan ingin menyusu pada ibu-Nya, Dia mulai menangis dan mulai menendang-nendangkan kaki-Nya ke atas. Akibat tendangan kaki kecil-Nya, kereta dorong itu langsung ambruk, hancur berantakan berkeping-keping.
 Ketika Dia baru berusia satu tahun, Dia diculik oleh raksasa Trinavarta yang menjadi siluman angin puyuh, dan walaupun Dia di bawa ke angkasa dan membumbung tinggi di langit, Dia bergelayutan di leher raksasa itu dan menekannya hingga jatuh dan langsung tewas.
 Suatu hari, karena mencuri mentega ibu-Nya mengikat Dia pada sebuah lesung kayu, dan anak itu menyeret lesung tersebut menuju sepasang pohon yang dikenal dengan nama yamala-arjuna dan menyebabkan kedua pohon itu tumbang. Suatu kali, saat Dia asyik mengembalakan anak-anak sapi di huta bersama kakak-Nya, Balarama, seorang raksasa yang bernama Bakasura muncul dengan wujud bangau raksasa, dan Krishna langsung membelah paruh burung itu menjadi dua.
 Ketika raksasa yang bernama Vatsasura menyelinap di tengah anak-anak sapi yang dijaga oleh Krishna dengan niat jahat untuk menghabisi Krishna, Krishna langsung mengetahuikehadiran raksasa tersebut, lalu membunuhnya dan melemparkannya ke sebatang pohon. Ketika Krishna bersama kakak-Nya, Balarama, masuk ke tengah hutan Talavana, raksasa yang bernama Dhenukasura, dalam wujud seekor keledai raksasa, menyerang Mereka dan langsung dibunuh oleh Balarama, dengan menangkap kaki-kaki belakang raksasa itu dan melemparnya ke sebatang pohon palem. Walaupun raksasa Dhenukasura dibantu oleh teman-temannya, yang juga berwujud keledai raksasa, semuanya tewas, dan hutan Talavana pun terbuka bagi para binatang dan penduduk Vrindavana untuk dimanfaatkan. Ketika Pralambasura masuk di tengah teman-teman gembala-Nya, Krishna-lah yang membuat dia dibunuh oleh Balarama. Sesudah itu Krishna menyelamatkan teman-teman dan sapi-sapi-Nya dari sebuah kebakaran hutan yang dahsyat, dan Dia menghukum ular Kaliya yang berada di dalam danau di wilayah sungai Yamuna dan memaksa Kaliya pergi dari wilayah sungai Yamuna; dengan cara demikian Dia membuat air sungai Yamuna tidak beracun lagi."
Salah seorang lagi teman Maharaja Nanda berkata, "Nanda yang aku cintai, kami tidak tahu mengapa kami begitu terpikat kepada putramu, Krishna. Kami ingin melupakan Dia, namun hal itu tidaklah mungkin. Mengapa kami begitu menyayangi Dia secara alami ? Bayangkan, betapa luar biasanya hal tersebut ! Di satu pihak Dia hanyalah seorang anak kecil berusia tujuh tahun, dan dipihak lain sebuah bukit besar seperti Govardhana, diangkat-Nya dengan begitu mudah ! Wahai Maharaja Nanda, sekarang kami dalam kerguan yang sangat besar - putramu pastilah salah satu dari para dewa. Dia sama sekali bukan anak biasa. Bisa jadi Dia adalah Personalitas Tuhan Yang Maha Esa Sendiri."
 Setelah mendengar segala sanjungan dari para pria gembala sapi Vrindavana itu, Raja Nanda berkata, "Teman-temanku tercinta, sebagai jawaban untuk kalian semua, aku hanya dapat mengemukakan pernyataan Garga Muni sehingga keraguan kalian akan hilang. Ketika beliau datang untuk menyelenggarakan upacara pemberian nama, beliau mengatakan bahwa anak ini telah muncul dalam berbagai zaman dalam berbagai warna kulit dan pada saat ini Dia muncul di Vrindavana dengan warna kulit kehitaman, yang dikenal sebagai Krishna. Sebelum itu, warna kemunculan-Nya adalah putih, kemudian merah, kemudian kuning.
Begitu juga beliau mengatakan bahwa anak ini pernah menjadi putra Vasudeva, dan semua orang yang mengenal kelahiran Dia sebelumnya memberi Dia nama Vasudeva. Sebenarnya, beliau juga mengatakan bahwa putraku memiliki berbagai nama, sesuai dengan sifat-sifat dan kegiatan-kegiatan-Nya. Gargacarya meyakinkan aku bahwa anak ini akan sangat bertuah bagi keluargaku dan bahwa Dia akan dapat memberikan kebahagiaan rohani kepada semua gembala sapi dan sapi-sapi di Vrindavana. Wlaupun kita akan menghadapi berbagai kesulitan, berkat keagungan anak ini, kita akan terbebas dari kesulitan-kesulitan itu dengan sangat mudah. Beliau juga mengatakan bahwa sebelumnya anak ini telah menyelamatkan dunia dari kekacauan, dan Dia menyelamatkan semua orang yang jujur dari penjahat-penjahat yang tidak jujur. Beliau juga mengatakan bahwa orang mujur manapun yang menjadi sayang kepada anak ini, Krishna, maka dia tidak akan tertaklukan oleh musuh. Secara keseluruhan, Dia persis seperti Sri Visnu, yang selalu berada di pihak para dewa, dan karena itu mereka tak pernah terkalahkan oleh para raksasa. Kemudian Gargacarya menyimpulkan bahwa anakku akan tumbuh persis seperti Visnu dengan ketampanan rohani, kecakapan rohani, kegiatan rohani, pengaruh dan kemewahan rohani, sehingga kita janganlah terlalu heran dengan kegiatan-Nya yang luar biasa ini. Setelah memberitahu tentang hal ini kepadaku, Gargacarya pulang, dan sejak itu kita terus melihat berbagai kegiatan luar biasa anak ini. Menurut pandangan Gargacarya, aku pikir bahwa Dia pastilah Narayana Sendiri, atau mungkin bagian paripurna Narayana."
 Ketika semua pria gembala sapi mendengar pernyataan Gargacarya lewat Maharaja Nanda dengan penuh perhatian, mereka bisa lebih memahami kegiatan luar biasa Krishna dan menjadi sangat gembira dan puas.
Mereka mulai memuji Maharaja Nanda, karena dengan mendapat keterangan darinya maka keraguan mereka tentang Krishna menjadi hilang, Mereka berkata, "Semoga Krishna, yang begitu baik, tampan dan penuh belas kasih, melindungi kita. Ketika Indra yang sedang marah mengirimkan hujan deras, disertai bongkahan-bongkahan es dan angin kencang, Krishna langsung kasihan kepada kita beserta keluarga kita, sapi-sapi kita dan harta benda berharga kita, dengan cara mengangkat Bukit Govardhana, sepeti anak kecil mengangkat setangkai jamur. Dia menyelamatkan kita dengan cara yang sangat luar biasa. Semoga Dia terus memandang kita dan sapi-sapi kita dengan penuh kasih sayang. Semoga kita hidup tenteram di bawah perlindungan Krishna yang luar biasa.
Demikianlah berakhir penjelasan Bhaktivedanta mengenai Bab Duapuluh Enam dari KRSNA, yang berjudul, "Krishna yang luar biasa."

sumber : buku KRSNA Volume 2, karya Sri Srimad AC Bhaktivedanta Swami Prabhupada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar