Ucapkan:

Hare Krishna Hare Krishna Krishna Krishna Hare Hare Hare Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare

Rabu, 31 Agustus 2011

KISAH NARA DAN NARAYANA


Nara dan Narayana adalah cerita yang sangat lama tentang dua rsi yang merupakan inkarnasi kembar Tuhan Sri Visnu. Dikatakan dalam Bhagavata Purana bahwa mereka adalah anak-anak dari  Dharma dan Ahimsa. Deskripsi Nara-Narayana juga kadang-kadang dicontohkan kepada Arjuna dan Krishna dalam Mahabharata. Kisah-kisah Nara-Narayana ditemukan dalam Bhagavata Purana dan Vamana Purana. Secara simbolis, Nara adalah manusia, dan Narayana adalah Tuhan Yang Maha tinggi,  merupakan suatu kesatuan yang suci, hanya sedikit jiwa yang beruntung untuk menyadarinya.
Legenda mengatakan bahwa Nara dan Narayana, adalah dua orang bijak, yang menjalani penebusan dosa dan pertapaan (Tapas) di daerah Badrinath, Himalaya. Para raksasa (Asura) dan para dewa ingin mengetahui apa yang Nara dan Narayana sedang lakukan.
Asura (raksasa), sesuai dengan sifat bawaannya mereka berpikir dua orang suci ini sedang mencari kekuasaan. Oleh karena itu mereka, mengirimkan pasukannya untuk melawan mereka tetapi dua orang suci ini menolak untuk melawan. Namun karena pertapaan kuat yang dilakukan oleh mereka, rumput yang berada sekitar dua resi agung ini melindungi mereka, dan para asura mencoba untuk menyerang mereka dengan membakar tempat tsb.
Indra, raja dari para Deva, sesuai dengan sifat bawaannya, berpikir bahwa keduanya ingin menggulingkan dia dari posisinya dan berkuasa di surga. Maka ia mengutus Apsara (bidadari kayangan) untuk mengganggu dua orang suci ini melalui gangguan seksual. Melihat Apsara ini, rsi Narayana mengambil bunga dan ditempatkan di pahanya dan segera muncul bidadari yang cantik yang jauh lebih unggul dari pesona bidadari yang dikirim oleh Indra. Karena itu bidadari yang cantik ini, yang keluar dari paha rsi Narayana dipanggil dewi Urvashi. Rsi Narayana mengirimkan dewi ini ke istana dewa Indra.
Akhirnya, Nara dan Narayana mengungkapkan bahwa pertapaan mereka adalah untuk mencari tujuan akhir dari hidup ini dan bahwa mereka tidak menginginkan kekuasaan dan kesenangan yang semuannya hanyalah bersifat sementara.

Sumber : Catatan facebook Svarūpa Siddhi Dās

Tidak ada komentar:

Posting Komentar