Ucapkan:

Hare Krishna Hare Krishna Krishna Krishna Hare Hare Hare Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare

Sabtu, 27 Agustus 2011

BULETIN AGUSTUS 2011: KRISHNA, LELUHUR ALAM SEMESTA


LELUHUR SEMUA MAKHLUK 

    Jika kita mencari daftar silsilah leluhur dari alam semesta ini, khususnya umat manusia, maka kita akan terus mencari dan mencari, aku adalah anak dari ayahku, ayahku adalah anak dari ayahnya, dari ayahnya, ayahnya, ayahnya – kita akan terus mencari. Maka akhirnya jika kita sabar mencari, kita bisa dapatkan dari kitab suci bahwa ayah pertama alam semesta ini adalah dewa Brahma, untuk itulah dia disebut dengan pitamaha. Tetapi Brahma juga memiliki ayah, yaitu Garbhodakasayi Visnu. Dan Garbhodakasayi Visnu adalah perbanyakan dari Karanodakasayi Visnu, Visnu yang mula-mula, dan Dia perbanyakan dari Sankarsana, Sankarsana perbanyakan dari Narayana, Narayana perbanyakan dari Sankarsana yang lain lagi, Sankarsana ini perbanyakan dari Baladeva. Dan Baladeva perbanyakan dari Krishna. Kita dapat menemukan di dalam kitab suci, bahwa Krishna adalah Kepribadian yang mula-mula ada. Krishna bukanlah tokoh ciptaan seorang seniman dan kemudian di puja. Bukan! Krishna adalah leluhur yang mula-mula. Hal ini disebutkan di dalam kitab suci Veda.
vayor yamo ‘gnir varunah sasankah
prajapatis tvam prapitamahas ca
namo namas te ‘stu sahasra-krtvah
punas ca bhuyo ‘pi namo namas te

“Andalah udara, dan Andalah Yang Maha Kuasa! Anda adalah api, Anda adalah air, dan Anda adalah bulan! Anda adalah Brahma, makhluk hidup yang pertama, Anda adalah kakek moyang semua makhluk hidup. Karena itu hamba bersujud dengan hormat kepada Anda seribu kali, kemudian berulang kali lagi.” (Bhagavad-gita 11.39)
    Arjuna menyebutkan di dalam sloka Bhagavad-gita di atas bahwa Sri Krishna adalah kakek moyang semua makhluk hidup karena Krishna adalah ayah Brahma, makhluk hidup pertama di alam semesta. Brahma disebut sebagai pitamaha  yang artinya ‘kakek’, sedangkan Arjuna menyebut Krishna sebagai prapitamaha yang berarti ‘ayahnya kakek’.
    Krishna lebih agung daripada Brahma, sebab Brahma diciptakan oleh Krishna. Brahma dilahirkan dari tangkai bunga padma yang keluar dari pusar Garbhodakasayi Visnu. Garbhodakasayi Visnu adalah penjelmaan yang berkuasa penuh dari Krishna. Siva dilahirkan dari Brahma. Karena itu, Brahma, Siva dan semua dewa lainnya harus bersujud dengan hormat kepada Krishna. Krishna adalah sebab segala sebab. Kedudukan Krishna lebih tinggi daripada semua roh yang terikat di dalam alam material ini dan juga lebih tinggi daripada manifestasi alam material itu sendiri. Karena itu, Krishna adalah Yang Mahakuasa dan Mahabesar.

    Di dalam Bhagavad-gita ayat 9.17 disebutkan pitaham asya jagato,  ‘Akulah ayah alam semesta ini’, seluruh manifestasi alam semesta, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, diwujudkan oleh berbagai kegiatan tenaga Krishna.

AYAH SEMUA MAKHLUK HIDUP

sarva –yonisu kaunteya
murtayah sambhavanti yah
tasam brahma mahad yonir
aham bija-pradah pita

“Hendaknya dimengerti bahwa segala jenis kehidupan dimungkinkan oleh kelahiran di alam material ini, dan bahwa Akulah ayah yang memberi benih, wahai putera Kunti.” (Bhagavad-gita 14.4)
    Dalam ayat ini diterangkan dengan jelas bahwa Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Krishna adalah ayah asli semua makhluk hidup. Para makhluk hidup adalah gabungan-gabungan antara alam material dan alam rohani.
Makhluk-makhluk hidup seperti itu tidak hanya dilihat di planet ini, tetapi juga di semua planet, bahkan di planet yang lebih tinggi sekalipun, yaitu tempat tinggal Brahma. Para makhluk hidup berada di mana-mana; di dalam tanah ada makhluk hidup, bahkan di dalam air dan di dalam api pun ada makhluk hidup. Para makhluk hidup muncul seperti itu karena sang ibu, yaitu alam material, dan proses pemberian benih oleh Krishna. Penjelasan ialah bahwa dunia material mengandung para makhluk hidup, yang ke luar
dalam berbagai bentuk pada waktu ciptaan menurut perbuatan mereka dari dahulu.

PARA MAKHLUK HIDUP ADALAH PERCIKAN KRISHNA
   

mamaivamso jiva-loke
jiva-bhuta sanatanah
manah-sasthanindriyani
prakrti-sthani karsati

“Para makhluk hidup di dunia yang terikat ini adalah bagian-bagian percikan yang kekal dari Diri-Ku. Oleh karena kehidupan yang terikat mereka berjuang dengan keras sekali melawan enam indria, termasuk pikiran.” (Bhagavad-gita 15.7)
    Makhluk hidup adalah bagian percikan dari Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai sifat sama seperti Tuhan – untuk selamanya. Para makhluk hidup, bukan hanya manusia, kucing dan anjing, tetapi juga penguasa-penguasa besar yang mengendalikan dunia material yaitu, Brahma, Siva dan juga Visnu – semua adalah bagian Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai sifat yang sama seperti Tuhan. Semuanya kekal, bukan manifestasi-manifestasi sementara. Bagian percikan Tuhan Yang Maha Esa bukan seperti bagian pecahan yang bersifat material. Sang roh tidak dapat dipotong menjadi bagian-bagian. Percikan tersebut tidak dapat dimengerti secara material. Sang roh bukan seperti unsur alam yang dapat dipotong menjadi bagian-bagian lalu disambung kembali. Paham itu tidak dapat digunakan di sini, sebab kata Sansekerta sanatana (kekal) digunakan. Bagian percikan tersebut adalah kekal. Apabila bagian percikan itu mencapai pembebasan dari kurungan badan jasmani, ia menghidupkan kembali badan rohaninya yang asli di angkasa rohani di suatu planet rohani dan menikmati hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi, dimengerti di sini bahwa makhluk hidup sebagai bagian dari percikan Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai sifat yang sama seperti Tuhan juga mempunyai persatuan sifat, seperti halnya butir emas yang mempunyai sifat sama seperti emas adalah emas juga.

KRISHNA ADALAH YANG TERTINGGI

mattah parataram nanyat
kincid asti dhananjaya
mayi sarvam idam protam
sutre mani-gana iva

“Wahai perebut kekayaan, tidak ada kebenaran yang lebih tinggi daripada-Ku. Segala sesuatu bersandar kepada-Ku, bagaikan mutiara diikat pada seutas tali.”
(Bhagavad-gita 7.7) 
Krishna menyatakan bahwa segala sesuatu bersandar pada Diri-Nya. Hendaknya orang jangan salah paham tentang kenyataan ini. Krishna tidak tersangkut secara langsung dalam pemeliharaan manifestasi alam material-Nya. Walaupun segala sesuatu bersandar pada Diri-Nya, Beliau tetap menyisih. Susunan planet melayang di angkasa dan angkasa itu adalah tenaga Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi Tuhan Yang Maha Esa berbeda dari angkasa. Beliau berada di tempat yang lain. Inilah kehebatan Tuhan yang tidak dapat dipahami. Walaupun Krishna memelihara seluruh manifestasi material namun Beliau tidak menyentuh manifestasi material ini. Krishna berbeda dari manifestasi material ini, namun segala sesuatu bersandar kepada Beliau.
    Krishna bersabda di dalam Bhagavad-gita 10.8:



aham sarvasya prabhavo
mattah sarvam pravartate
iti matva bhajante mam
budha bhava-samanvitah

“Aku adalah sumber segala dunia rohani dan dunia material. Segala sesuatu berasal dari-Ku. Orang bijaksana yang mengetahui kenyataan ini secara sempurna menekuni bhakti kepada-Ku dan menyembah-Ku dengan sepenuh hatinya.”
    Sarjana yang bijaksana yang sudah mempelajari Veda secara sempurna, sudah memiliki keterangan dari penguasa-penguasa seperti Sri Caitanya dan mengetahui bagaimana cara melaksanakan ajaran tersebut akan dapat mengerti bahwa Krishna adalah sumber segala sesuatu, baik di dunia material maupun di dunia rohani. Oleh karena sarjana yang bijaksana itu mengetahui kenyataan ini secara sempurna, dia menjadi mantap dengan teguh dalam bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dia tidak akan pernah dapat disesatkan, walaupun banyak tafsiran yang tidak masuk akal dibuat oleh orang bodoh. Segala kesusastraan Veda setuju bahwa Krishna adalah sumber Brahma, Siva, dan semua dewa lainnya. Dalam Atharva Veda (Gopala-tapani Upanisad 1.24) dinyatakan, yo brahmanam vidadhati purvam yo vai vedams ca gapayati sma krsnah, “Krishna-lah yang mengajarkan pengetahuan Veda kepada Brahma pada awal dan menyebarkan pengetahuan Veda pada masa lampau.”
    Sri Krishna adalah sumber segala generasi, dan Krishna disebut penyebab paling efisien segala sesuatu. Krishna bersabda, “Oleh karena segala sesuatu lahir dari-Ku, Aku adalah sumber asli segala sesuatu. Segala sesuatu berada di bawah Dri-Ku; tiada seorangpun yang berada di atas Diri-Ku.”

MENCAPAI KRISHNA
man-mana bhava mad-bhakto
mad-yaji mam namaskuru
mam evaisyasi satyam te
pratijane priyo ‘si me

“Berpikirlah tentang-Ku senantiasa, menjadi penyembah-Ku, bersembahyang kepada-Ku dan bersujud kepada-Ku. Dengan demikian, pasti engkau akan datang kepada-Ku. Aku berjanji demikian kepadamu karena engkau kawan-Ku yang sangat Kucintai.” (Bhagavad-gita 18.65)
    Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Krishna, serta bagian-bagian yang berkuasa penuh dari Krishna tidak dapat dimengerti oleh angan-angan pikiran atau orang yang bukan penyembah. Jika seseorang ingin mengerti Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, ia harus melakukan bhakti yang murni, di bawah bimbingan seorang penyembah murni. Jika tidak demikian, maka kebenaran Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa akan selalu tetap tersembunyi. Tidak ada yang dapat mengerti tentang Tuhan hanya berdasarkan kesarjanaan dari perguruan atau angan-angan pikiran. Hanya orang yang sungguh-sungguh tekun dalam kesadaran Krishna dan bhakti dapat mengerti apa itu Krishna. Gelar-gelar dari universitas tidak dapat menolong dalam hal ini.
    Orang yang sudah menguasai sepenuhnya ilmu pengetahuan Krishna memenuhi syarat untuk memasuki kerajaan rohani, tempat tinggal Krishna. Menjadi Brahman tidak berarti bahwa seseorang kehilangan identitasnya. Ada bhakti, dan selama bhakti masih ada, harus ada Tuhan, seorang penyembah,dan proses bhakti. Pengetahuan seperti itu tidak pernah dimusnahkan, bahkan setelah seseorang mencapai pembebasan sekalipun. Bagian pengetahuan yang paling rahasia ialah bahwa hendaknya orang menjadi penyembah Krishna yang murni, selalu berpikir tentang Krishna dan bertindak untuk Krishna. Hendaknya orang jangan melakukan semadi sebagai kedok saja. Kehidupan harus dibentuk sedemikian rupa supaya orang selalu mendapat kesempatan untuk berpikir tentang Krishna. Sebaiknya orang memusatkan pikirannya kepada bentuk Krishna yang berlengan dua dan membawa seruling, pemuda berwarna kebiru-biruan dengan wajah yang tampan dan bulu-bulu burung merak menghiasi rambut-Nya. Oleh karena Krishna adalah Kebenaran Mutlak, tidak ada perbedaan antara bentuk Krishna dan nama Krishna, dengan mengucapkan nama Krishna, berarti kita sudah berhubungan dengan Krishna. Untuk itu jangan ragu lagi ucapkanlah:
hare krishna hare krishna
krishna krishna hare hare
hare rama hare rama
rama rama hare hare
dan berbahagialah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar