Ucapkan:

Hare Krishna Hare Krishna Krishna Krishna Hare Hare Hare Rama Hare Rama Rama Rama Hare Hare

Minggu, 11 September 2011

KOMPONEN-KOMPONEN DASAR PERDAMAIAN

by DR.T.D.Singh
Perdamaian merupakan hak asasi setiap makhluk hidup, tidak hanya bagi manusia tetapi juga bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan, dan semua makhluk hidup.

—-Dr. Singh

Ada dua komponen pengetahuan yang harus dimengerti agar perdamaian dalam masyarakat manusia dapat dicapai yaitu:
1. Mengetahui Makna Sejati Kehidupan?

Apakah sebenarnya kehidupan itu? pertama-tama kita harus mengerti apa itu kehidupan ‘What is life?”. Keseluruhan peradaban atau kultur Kesadaran Krishna atau Kesadaran akan Tuhan Yang Maha Esa adalah untuk mengetahui ilmu pengetahuan tentang kehidupan. Ilmu pengetahuan (sains) modern yang bersifat Reduksionisme[*] telah mengantarkan kita ke arah pemahaman akan kehidupan yang bersifat materialistis. Setelah tragedi WTC tanggal 9 November 2001, perubahan drastis terjadi dalam paradigma (kehidupan). Para ilmuwan sekarang ingin mengetahui tentang Tuhan dan mengapa orang-orang religius bisa bertindak seperti itu (menteror/jadi teroris). Oleh karena itu, saya katakan, banyak hal baik sedang terjadi sebagai akibat tragedi WTC itu. Kejadian itu bagaikan membawa sesuatu yang bagus, membawa angin segar, karena ada perubahan dalam sikap para ilmuwan benar-benar drastis berdasarkan pengamatan saya. Oleh karena itu, sekarang adalah kesempatan bagus bagi kita membawa/memasukkan tentang bahasan/pengetahuan. Ultimate nature of reality (sifat sejati realitas tertinggi), yang sering dibicarakan, ke dalam paradigma spiritual. Kesadaran Krishna (pengetahuan spritual Veda) ini menyediakan interface, penghubung antara sains dan spritualitas. Usaha gabungan antara sains dengan spritualitas akan menghantarkan sebuah perdamaian baru bagi dunia.

Definisi pengetahuan

Definisi pengetahuan ‘knowledge’ diberikan (ada) dalam Bab 13 Bhagawad Gita- yaitu Kshetra dan Kshetra jna- seseorang harus menginsyafi perbedaan antara lapangan kegiatan (badan) dan Dia yang mengetahui lapangan kegiatan itu (sang roh). Hal ini bagaikan mengetahui perbedaan antara mobil dan sopirnya. Mengetahui perbedaan ini (yaitu perbedaan antara badan materiil yang bersifat sementara dengan sang roh yang bersifat kekal) merupakan definisi pengetahuan. Roh atau partikel kehidupan ini, kami menyebutnya dengan istilah Spiriton-yang merupakan partikel paling mendasar dari kehidupan. Kita harus mengetahui bagaimanakah sifat-sifat partikel-kehidupan ini dan kemampuan yang dimilikinya (propertinya). Pada tahun 1944, Schrodinger menerbitkan sebuah booklet ” What is life” dan di dalam bukunya itu ia mengutip  kata-kata bijak dari kitab Upanisad dan Vedanta. Dengan cara demikian, dia dapat melihat sisi spiritual kehidupan. Di dalam sistem pendidikan dunia hal inilah yang saya ajukan sebagai Sains-Baru (new science). Srla Prabhupada melatih saya selama delapan tahun dimana pada saat itu saya mendapat pergaulan pribadinya yang luar biasa, yaitu untuk menyelenggarakan konferensi tentang Life Come From Life (Kehidupan berasal dari Kehidupan). Ribuan mahasiswa di berbagai universitas di seluruh dunia sedang salah dibimbing (salah arah) dan maka sehingga tidak akan ada kemajuan sejati dalam peradaban dunia (jika tidak diajarkan tentang New Science ini-ed).

2. Mengetahui Tujuan dibalik Penciptaan Alam Semesta? (Big Bang Vs Big Vision)

Mengapa dunia materiil ini diciptakan?, dalam Sains modern, ilmu yang membahas alam semesta ini disebut dengan Kosmologi. Dan pemahaman yang paling popular yang banyak disebarkan para ilmuwan adalah teori Big Bang. Teori ini sepenuhnya salah/tidak benar. Jika kita berpikir bahwa (Jagatraya)  kita  seketika tercipta setelah/karena ledakan kasar/materi keras. Bagaimana mungkin kita mencari perdamaian/kedamaian dan sifat-sifat halus yang dapat mengangkat seorang makhluk hidup dan menyelamatkan dari penderitaan lama (enternaly) di dalam samudra kelahiran dan kematian?. Berlawanan dengan model teori Big bang, kami memiliki ”Paradigma Kosmologi Bhagavata” (kosmologi berdasarkan kitab-kitab Veda dan VEdanta). Teori kosmologi ini berdasarkan percakapan antara Maitreya Muni dan Vidura Agung termuat dalam kitab Srimad Bhagawatam. Tujuan dan makna kehidupan adalah sesuatu apa yang kami sebut sebagai “Big Vision”. Sains (modern) hanya berhubungan dengan apa dan mengapa. Ringkasnya, tujuan kehidupan, sesuai dengan teori Big Vision adalah: bentuk/spesies kehidupan manusia merupakan suatu yang paling penting dalam ciptaan ini, dan dengan usaha tulus, bentuk kehidupan manusia, dapat menginsyafi mengapa ia berada dalam dunia materiil ini. “Bahunuam janmahuam ante”- Gita menyatakan pencapaian tertinggi ilmu pengetahuan mengantarkan seseorang ke titik dimana dia bisa menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada pribadi Tuhan Yang Maha Esa; roh yang demikian itu tidak akan pernah lahir lagi di dunia materiil ini karena ia telah mencapai kehidupan kekal. Itulah maksud akan terciptanya alam semesta ini, yaitu untuk memfasilitasi para jiwa yang terikat di sini untuk akhirnya mencapai kehidupan kekal. Jadi dua komponen di atas merupakan pengetahuan dasar yang paling penting bagi segala jenis umat manusia, apakah mereka spiritualist, agamais atau materialis atau orang-orang professional atau bahkan manusia-siapa saja tidak peduli. Adalah di atas dasar pengertian/pemahaman kita, realitas keadaan kita yaitu semua pikiran dan tindakan di dalam hidup kita terencana dan dimainkan, diwujudkan, didirikan. Selama delapan tahun, saya beruntung, secara teratur mendapatkan pergaulan pribadi Srila Prabhupada, dimana beliau selalu bicara tentang satu hal utama kepada saya-yaitu tentang tesis LCFL. Ya, para ilmuwan telah melakukan hal-hal yang mengagumkan dan kita telah melihat banyak hal baik yang dihasilkan dari usaha penelitian mereka, tetapi mereka juga bertanggung- jawab atas banyak kejahatan yang terjadi di dunia ini seperti bom, obat-obatan, aborsi, senjata, senjata nuklir, dan lain-lain. Oleh Karena itu, saya katakan setiap usaha serius untuk mewujudkan perdamaian di dunia ini, haruslah melibatkan para ilmuwan. Jika berbagai usaha perdamaian itu tidak melibatkan para ilmuwan, maka usaha itu tidak akan pernah berhasil. Para ilmuwan itu harus dilibatkan dalam membantu menghilangkan kegiatan-kegiatan yang tidak diinginkan yang sekarang sedang mengganggu masyarakat manusia (Dunia). Untuk itu, kami, Bhaktivedanta Institute, sedang mengorganisir sebuah Konferensi International di Roma bertajuk “Kehidupan dan asal-usulny:a menggali dari berbagai tradisi religius dan pengetahuan ilmiah”. Konferensi ini akan diadakan di Roma dari tanggal 11-15 November 2004. Saya memilih Roma sebagai tempat untuk congress yang penting ini karena Roma merupakan kota yang sangat penting, baik di Eropa maupun di dunia. Saya memilih karena unsur spiritualnya sangat menonjol di Roma, terima kasih atas kehadiran Vatikan. Diskusi-diskusi pada konferensi akan difokuskan pada interface (menjembatani) antara sains dan agama. Sebuah konsep baru yang sedang saya usahakan untuk diperkenalkan adalah mari kita coba menjelaskan data ilmiah yang ada yang telah diteliti dan dicatat oleh para ilmuwan, dan menjelaskannya dari persepektif spiritual. Dengan cara demikian demikian kita akan melihat bagaimana satu set data-data dapat menciptakan hasil-hasil yang sepenuhnya berbeda jika paradigma yang menganalisis (penafsir) berbeda. Topik lain yang akan didiskusikan adalah apa yang saya namakan New Biology, satu pelajaran yang dimasukkan atau disisipkan  sains tentang roh dan Tuhan dalam studi Biologi, tentang kehidupan dan tentang keagungan Tuhan sesi ini akan dinamakan Tuhan dan Biologi Baru. Bersama dengan konferensi ini akan menghadirkan 40-45 pembicara terkemuka dunia, jadi mohon datang ke Roma dan jadi salah satu delegasi kita. Konferensi ini berbeda dengan konferensi kita sebelumnya. Karena konferensi ini merupakan konferensi yang pertama yang secara langsung akan mendiskusikan sifat-sifat kehidupan (nature of life), sebagian besar dari poin pandangan spiritual. Pada hari pertama akan diselenggarakan sebuah program untuk orang umum yang bebas untuk semua orang menghadiri yang akan diadakan di Grand Hall Universitas Angelica. Hasil ini akan diumumkan setelah Paus yang sekarang karena dia/beliau lulus dari universitas lain. Jadi saya berharap kami akan melibatkan banyak diantara kalian akan hadir di Roma.

Sumber : www.sripadanectar.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar